Gunakan struktur cerita dongeng klasik (pahlawan, penjahat, rintangan, dll.) untuk menggambarkan masalah yang dihadapi. Bagaimana tokoh utama dalam dongeng Anda akan mengatasi rintangan ini? Membingkai masalah melalui lensa dongeng dapat memunculkan ide-ide yang kreatif dan solutif.
6. Hubungan Ide (Idea Links):
Ambil dua ide yang tampaknya tidak terkait. Bagaimana Anda dapat menghubungkan mereka untuk menghasilkan ide baru yang inovatif? Mencari hubungan antara ide yang tidak terduga dapat memicu lonjakan kreativitas.
7. Mentor Imajiner (Imaginary Mentor):
Bayangkan Anda memiliki mentor yang bijaksana dan berpengalaman. Apa saran yang akan mereka berikan untuk mengatasi masalah ini? Mempertimbangkan perspektif mentor imajiner dapat membantu Anda melihat masalah dengan cara baru dan menemukan solusi yang lebih efektif.
8. Bunga Teratai (Lotus Blossom):
Mulailah dengan inti masalah di tengah kertas. Lapisi inti dengan ide-ide yang terkait langsung dengan masalah itu. Lapisi berikutnya berisi ide-ide yang terhubung dengan ide-ide di lapisan sebelumnya, dan seterusnya. Teknik ini mendorong Anda untuk berpikir lebih dalam dan menghasilkan ide-ide yang lebih kompleks.
9. Katakan "Cheese!" (Say Cheese):
Ambil foto acak dari majalah atau internet. Gunakan gambar tersebut sebagai titik awal untuk memunculkan ide-ide yang berkaitan dengan masalah Anda. Gambar yang tidak terduga dapat memicu pemikiran lateral dan memunculkan solusi yang inovatif.
10. Pembuat Makna (Sense Making):
Kumpulkan data atau informasi yang relevan dengan masalah yang dihadapi. Analisis data ini dan cari pola, tren, atau wawasan tersembunyi. Memahami data yang ada dapat membantu Anda mengidentifikasi peluang dan menghasilkan ide-ide yang lebih terarah.