asesmen di kelas seringkali diartikan sebagai pemberian tes tertulis. Padahal, asesmen yang baik tidak hanya menilai hasil akhir pembelajaran, tetapi juga proses belajar murid. Asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan di tengah proses belajar mengajar untuk mengetahui pemahaman murid dan menyesuaikan pengajaran sesuai kebutuhan mereka.
MelaksanakanArtikel ini akan menyuguhkan 10 contoh asesmen formatif yang kreatif dan mudah diterapkan di kelas. Dengan cara-cara ini, guru dapat mengumpulkan informasi berharga mengenai pemahaman murid secara cepat dan langsung, sehingga proses belajar mengajar menjadi lebih efektif.
10 Contoh Asesmen Formatif:
1. Ringkasan Berjenjang (3x Summarization): Minta murid menuliskan tiga ringkasan berbeda untuk mengukur pemahaman mereka. Satu ringkasan dalam 10-15 kata, satu lagi dalam 30-50 kata, dan terakhir dalam 75-100 kata. Panjang ringkasan yang berbeda menuntut murid untuk fokus pada detail informasi yang bervariasi. Bandingkan ringkasan murid dengan teman sejawat atau tunjukkan contoh ringkasan guru di depan kelas untuk diskusi.
2. Kartu Pos Sejarah (Postcard): Ajak murid menulis kartu pos sebagai tokoh sejarah tertentu kepada tokoh sejarah lainnya. Minta mereka mendiskusikan dan menjelaskan peristiwa sejarah tertentu dalam kartu pos tersebut.
3. Tiga Hal yang Mungkin Disalahpahami (3 Things): Minta murid membuat daftar 3 hal yang mungkin disalahpahami teman sekelas mereka tentang topik yang dibahas. Ini mendorong murid untuk mengidentifikasi poin-poin penting dan mengantisipasi kesulitan belajar yang dialami teman mereka.
4. Diagram Venn (Venn Diagram): Gunakan diagram Venn untuk membantu murid membandingkan dan mengontraskan dua topik pembelajaran.
5. Serahkan-Edarkan (Hand in, pass out): Ajukan pertanyaan kepada murid dan minta mereka menjawabnya secara anonim di kertas catatan. Setelah dikumpulkan, guru membagikan kembali kertas tersebut secara acak kepada murid lain untuk dinilai. murid berlatih menilai pekerjaan teman sekelas, namun tanpa mengetahui siapa pemilik pekerjaan tersebut. Guru kemudian dapat melakukan jajak pendapat informal untuk mengetahui berapa banyak pertanyaan yang dijawab murid dengan benar.
6. Visualisasikan (Be the Illustrator): Bacakan sepotong cerita tanpa menunjukkan ilustrasinya kepada murid. Minta setiap murid membuat visualisasi (ilustrasi) untuk halaman tersebut.
7. Kuis (Quizzes): Berikan kuis kepada murid, yang kemudian bisa Anda periksa sendiri atau minta mereka periksa bersama. Informasi yang diperoleh dari kuis dapat digunakan untuk menyesuaikan materi pembelajaran atau memberikan umpan balik kepada murid.
8. Tuliskan Penjelasanmu (Write it down): Minta murid menuliskan penjelasan tentang apa yang mereka pahami. Bacalah penjelasan tersebut untuk membantu Anda menentukan arah pengajaran selanjutnya, dan beri komentar di penjelasan mereka (atau diskusikan langsung dengan murid) untuk memberikan umpan balik.