Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengapa Guru Perlu Memperkuat WHY dalam Pembelajaran?

26 April 2024   06:39 Diperbarui: 26 April 2024   06:42 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.canva.com/newmarants

Pendidikan adalah fondasi bagi kemajuan sosial dan individual. Di tengah tantangan kompleks dan dinamika pembelajaran, para guru memiliki peran penting dalam membimbing siswa melalui proses pembelajaran yang bermakna. Namun, untuk mencapai efektivitas penuh dalam mengajar, guru perlu memperkuat alasan atau "mengapa" di balik apa yang mereka lakukan. 

Konsep ini tidak hanya didukung oleh intuisi, tetapi juga oleh teori manajemen terkemuka seperti yang dikemukakan oleh Simon Sinek dalam bukunya yang berjudul "Start with Why". Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi mengapa memperkuat "mengapa" menjadi kunci dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dengan merujuk pada perspektif Golden Circle.

Mengenal Golden Circle

Simon Sinek, seorang penulis dan pembicara motivasi, mengusulkan konsep Golden Circle yang terdiri dari tiga lapisan: "Mengapa" (Why), "Bagaimana" (How), dan "Apa" (What). Menurut Sinek, kebanyakan organisasi atau individu memulai dari luar ke dalam, mulai dari "Apa" (What), kemudian "Bagaimana" (How), dan jarang sekali memperkuat "Mengapa" (Why).

  • Apa (What): Ini adalah apa yang dilakukan sebuah organisasi atau individu. Ini adalah produk atau layanan yang mereka tawarkan, atau tindakan yang mereka lakukan.

  • Bagaimana (How): Ini adalah cara atau proses yang digunakan untuk melakukan apa yang mereka lakukan.

  • Mengapa (Why): Ini adalah alasan eksistensial, tujuan, atau kepercayaan yang mendasari tindakan mereka. Ini adalah inti dari motivasi dan inspirasi.

Sinek menegaskan bahwa organisasi atau individu yang paling berhasil adalah yang memulai dari "Mengapa" dan bekerja ke luar, memberikan arti yang lebih dalam bagi apa yang mereka lakukan. Bagaimana konsep ini dapat diterapkan dalam konteks pendidikan, khususnya dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran?

Mengapa Guru Perlu Memperkuat WHY?

Ada beberapa alasan mengapa guru perlu memperkuat WHY dalam pembelajaran:

1. Menghubungkan Pembelajaran dengan Kehidupan Sejati

WHY yang kuat membantu guru menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Ketika siswa memahami WHY di balik apa yang mereka pelajari, mereka akan lebih termotivasi untuk belajar dan melihat bagaimana pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh dapat bermanfaat bagi mereka di masa depan.

2. Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan Siswa

WHY yang kuat dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Ketika siswa terhubung dengan WHY pembelajaran, mereka lebih mungkin untuk berpartisipasi aktif, mengajukan pertanyaan, dan berusaha keras untuk memahami materi.

3. Meningkatkan Keefektifan Pembelajaran

WHY yang kuat dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran. Guru yang memiliki WHY yang jelas akan lebih terarah dalam menyusun perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini akan menghasilkan pembelajaran yang lebih terfokus dan bermakna bagi siswa.

4. Membangun Komunitas Pembelajaran yang Kuat

WHY yang kuat dapat membantu membangun komunitas pembelajaran yang kuat. Ketika guru dan siswa memiliki WHY yang sama, mereka akan lebih mudah untuk bekerja sama, saling mendukung, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.

Perkuat WHY dalam Perencanaan Pembelajaran

Memperkuat WHY dalam pembelajaran dimulai dari tahap perencanaan pembelajaran. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan guru:

1. Refleksikan WHY Pribadi

Langkah pertama adalah guru perlu merefleksikan WHY pribadi mereka dalam mengajar. Mengapa mereka memilih menjadi guru? Apa yang ingin mereka capai melalui profesi ini? Apa yang mereka yakini tentang pentingnya pendidikan?

2. Identifikasi WHY Pembelajaran

Setelah merefleksikan WHY pribadi, guru perlu mengidentifikasi WHY pembelajaran yang mereka akan ajarkan. Mengapa materi ini penting untuk dipelajari? Apa manfaat yang akan diperoleh siswa dengan mempelajari materi ini? Bagaimana materi ini dapat membantu siswa mencapai tujuan mereka dalam hidup?

3. Membangun Tujuan Pembelajaran yang Berpusat pada WHY

Tujuan pembelajaran yang berpusat pada WHY akan membantu guru menghubungkan pembelajaran dengan WHY siswa. Tujuan ini haruslah jelas, terukur, dan dapat dicapai, dan harus mencerminkan WHY pembelajaran yang telah diidentifikasi.

Memperkuat WHY dalam Pelaksanaan Pembelajaran

Memperkuat WHY dalam pembelajaran tidak berhenti pada tahap perencanaan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran:

1. Mengaitkan Pembelajaran dengan Kehidupan Sejati

Guru dapat mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa dengan memberikan contoh-contoh konkret, menghubungkan materi dengan isu-isu aktual, dan mendorong siswa untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mendorong Diskusi dan Refleksi

Guru dapat mendorong diskusi dan refleksi di kelas untuk membantu siswa memahami WHY pembelajaran. Guru dapat mengajukan pertanyaan seperti: "Mengapa materi ini penting untuk dipelajari?", "Bagaimana materi ini dapat membantu Anda mencapai tujuan Anda dalam hidup?", dan "Apa yang dapat Anda pelajari dari materi ini tentang diri Anda sendiri dan dunia di sekitar Anda?".

3. Memberikan Pengalaman Belajar yang Bermakna

Guru dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dengan melibatkan mereka dalam kegiatan yang aktif dan kolaboratif, seperti proyek, simulasi, dan pembelajaran berbasis masalah.

4. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif yang mendorong siswa untuk mengambil risiko, mengajukan pertanyaan, dan belajar dari kesalahan mereka.

Catatan Akhir

Dalam pembelajaran, memperkuat "mengapa" tidak hanya penting, tetapi merupakan faktor kunci dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna. Melalui pendekatan Golden Circle, guru dapat memperkuat landasan "mengapa" dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran mereka.

Dengan mengkomunikasikan tujuan pendidikan secara jelas, membangun koneksi emosional dengan materi, dan memotivasi siswa melalui pembangunan pertanyaan yang menginspirasi, guru dapat membantu siswa untuk mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman pribadi mereka dan memahami relevansinya dalam kehidupan mereka. Selain itu, memperkuat "mengapa" juga membantu guru dan siswa untuk mengatasi tantangan, menjaga motivasi, dan terus menginspirasi kemajuan yang berkelanjutan.

Dengan demikian, memperkuat "mengapa" bukan hanya strategi pendidikan yang kuat, tetapi juga merupakan landasan moral untuk pembelajaran yang bermakna dan berkelanjutan. Sebagai guru, memperkuat "mengapa" harus menjadi fokus utama dalam setiap langkah pembelajaran mereka, karena itu adalah kunci untuk membentuk generasi yang terampil, berpikiran kritis, dan bersemangat untuk belajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun