Mohon tunggu...
Yulius Maran
Yulius Maran Mohon Tunggu... Lainnya - Educational Coach

- Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengarungi Hening untuk Mendengarkan

16 April 2024   17:00 Diperbarui: 16 April 2024   17:01 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.canva.com/newmarants

Seringkali, seni mendengarkan terjadi dalam keheningan. Dalam keheningan itu, kita dapat menemukan ruang untuk refleksi dan introspeksi yang mendalam. Alan Watts, dalam bukunya "The Wisdom of Insecurity", menekankan pentingnya keheningan sebagai cara untuk memahami sifat yang transend dan tak terduga dari hidup. Dengan memanfaatkan keheningan, kita dapat membuka diri pada wawasan yang lebih dalam dan pengalaman yang lebih bermakna.

Catatan Akhir

Seni mendengarkan bukan hanya sekedar mendengarkan dengan telinga, tetapi juga dengan hati dan pikiran yang terbuka. Dengan mendengarkan secara aktif, empatik, dan tanpa penilaian, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat, memperdalam pemahaman kita tentang diri kita sendiri dan orang lain, serta membantu orang lain untuk merasa didengar dan dihargai. Dengan mempraktekkan seni mendengarkan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membawa kedamaian, koneksi, dan pemahaman yang lebih dalam ke dunia ini. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun