Potluck adalah sebuah strategi merawat bangunan sosio-emosional. karena di dalam potluck, ada banyak makna saya bisa direfleksikan, antara lain:Â
a) Penghargaan terhadap Keanekaragaman Kultural dalam mana keragaman makanan yang dikumpulkan  mencerminkan keanekaragaman budaya dalam lingkungan sekolah.Â
b) Pengembangan Keterampilan Sosial: Acara potluck mendorong peserta didik untuk berinteraksi dengan orang lain, memperluas jaringan sosial, dan mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Peserta didik dalam satu kelas akan berkomunikasi satu sama lain dan membagi tugas siapa membawa apa dan sebagainya. Peserta didik lantas mempromosikan komunikasi terbuka. mereka dapat berbagi cerita tentang hidangan yang mereka bawa, menumbuhkan keterampilan berbicara dan mendengarkan, serta mempromosikan komunikasi yang terbuka di antara semua peserta.
c) Pengembangan Kreativitas: Peserta didik dapat berkreasi dengan menciptakan hidangan yang unik dan kreatif. Ini mendorong mereka untuk berpikir out of the box dan mengeksplorasi ide-ide baru.
Singkat cerita, potluck mengajarkan nilai-nilai tentang compassion, berbagi, kepedulian, dan menghormati kerja keras orang lain yang terlibat dalam acara ini. Potluck mempromosikan rasa peduli terhadap kebutuhan dan preferensi makanan setiap orang, termasuk mereka yang memiliki diet khusus karena alergi atau keyakinan tertentu. Selain itu potluck adalah kesempatan untuk bersenang-senang dan merayakan kedekatan antara anggota komunitas sekolah.
Guru Ekonomi yang sudah melayani di SMA Regina Pacis selama kurang lebih 29 tahun, ikut serta berbagi cerita. "Hari ini saya bergembira terutama melihat anak anak dalam kegiatan potluck. Setiap kelas dengan kesadaran masing masing menyajikan berbagai hidangan. Ada yang satu macam, dua macam ada juga kelas yang menyediakan banyak macam sajian makanan. Sungguh luar biasa. Nilai-nilai compassion dan servant leadership sangat kentara pada diri peserta didik saat itu. Mereka mau berbagi kepada teman, guru, karyawan dan melayani mereka dengan penuh sukacita. Peristiwa ini tidak terlepas dari peran guru/wali kelas dan terutama orang tua peserta didik. Semangat mereka sungguh luar biasa." Tutur Pak Andre, Guru Ekonomi dengan senyum sumringahnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H