Mohon tunggu...
Kelompok KKN 201 Sumberjambe
Kelompok KKN 201 Sumberjambe Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Mahasiswa semester akhir yang sedang melakukan kegiatan KKN di desa Sumberjambe, Jember, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimalisasi Media Digital Batik Tulis Nisfi Sumberjambe oleh Kelompok KKN-K 201 Desa Sumberjambe

6 Agustus 2023   11:56 Diperbarui: 6 Agustus 2023   13:01 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumberjambe merupakan salah satu desa yang terletak di Kabupaten Jember. Di Jember sendiri terdapat banyak para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), seperti contohnya aalah UMKM olahan makanan serta adanya kerajinan khas yaitu batik tulis Sumberjambe.  Di desa ini terdapat beberapa pengrajin batik tulis, yang mana salah satunya adalah batik tulis milik Nisfi Ghoirotun Nasuha (21). Nisfi mengaku bahwa usaha kerajinan batiknya sudah dimulai sejak 2 hingga 3 tahun belakangan. Usaha batik ini dirintis dari nol olehnya, hingga sampai saat ini Ia telah berhasil menjual puluhan produk batik dari karyanya sendiri.

Dari awal didirikan hingga berjalan 2 tahun, usaha batik Nisfi memiliki daya tarik yang besar kepada konsumen. Setiap harinya rumah batik Nisfi selalu memproduksi kain pesanan milik pelanggan, pengerjaan kain setiap pesanannya membutuhkan waktu sekitar 3-4 hari tergantung kesulitan dari motif yang diminta oleh pembeli. Nisfi menyebut terdapat sekitar 3-4 pekerja yang membantunya dalam memproduksi batik tersebut. Dalam satu bulan terdapat kurang lebih 10 lembar kain batik yang bisa diproduksi. Kapasitas produksi sangat tergantung pada tingkat kesulitan motifnya.

Menurut Nisfi, batik karyanya paling banyak diproduksi untuk memenuhi pesanan, ia mengatakan sekitar 80 persen adalah pesanan langsung dari pelanggannya sedangkan sisanya adalah kain batik yang Ia produksi untuk stok penjualannya. Ia menjual batik karyanya dari harga 180 ribu hingga harga tertingginya adalah 600 ribu. Penjualan batik Nisfi ini dapat dipasarkan hingga keluar kota, dan sejauh ini peminat terbanyak dari karya batiknya berasal dari Jember dan Bondowoso. Lebih jauh dari itu, Nisfi sendiri telah berunglangkali mengikuti perlombaan batik dan berhasil meraih beberapa kejuaraan di tingkat desa hingga tingkat nasonal. Karya batiknya pun juga sering mendaptkan penghargaan dan apresiasi oleh berbagai pihak, salah satunya ialah Bupati Jember Bapak Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU.

Sejatinya, pada beberapa tahun belakangan ini peminat dari batik tulis karyanya mengalami penurunan. Demi perkembangan batik tulis Nisfi ini, Ia mengharapkan adanya atensi lebih jauh dari pemerintah dari segi pendistribusianya agar peminat dari karya batik tulisnya dapat meningkat, tambah Nisfi (21). Pada dasarnya setiap UMKM memiliki banyak faktor permasalahan umumnya sebagai berikut :

  • Keterbatasan modal
  • Kurangnya sumber daya manusia
  • Promosi yang lemah
  • Digitalisasi

Berdasakarkan hal itu, kelompok KKN-K 201 membantu para pelaku usaha utamanya berfokus dalam hal promosi produk dan digitalisasi, karena dua faktor jika dimaksimalkan bukan tidak mungkin akan menunjang faktor lainnya, promosi yang kami lakukan ialah melalui marketplace di beberapa online shop ternama seperti Shoppe dan Tokopedia, yang nantinya hal ini diharapkan dapat memperbesar peluang terjadinya penjualan yang dapat meningkatkan omset pelaku usaha di Desa Sumberjambe.

Menurut Ketua Kelompok KKN Syahrial Dwi Meidiansyah, sedang mengembangkan kegiatan promosi yang beradaptasi dengan teknologi saat ini yaitu dengan digitalisasi pemasaran. “Digitalisasi pemasaran atau digital marketing adalah strategi pemasaran yang bertujuan untuk mengoptimalisasi promosi produk dan atau jasa menggunakan teknologi seperti smatrhphone atau laptop dan platform online” katanya, Selasa (25/7) di Sumberjambe. Digitalisasi pemasaran produk batik tulis Nisfi bertujuan untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan kemudahan produk untuk diakses oleh pengguna platform online. Saat ini, Batik Nisfi sumberjambe sudah hadir dengan media promosi Instagram dan e-commerce Tokopedia yang dikembangkan oleh teman-teman KKN K 201 Sumberjambe.

Pemberian leaflet QRIS yang bekerjasama dengan bank BRI (Dokumentasi Pribadi)
Pemberian leaflet QRIS yang bekerjasama dengan bank BRI (Dokumentasi Pribadi)

Pemberian leaflet QRIS yang bekerjasama dengan bank BRI (Dokumentasi Pribadi)
Pemberian leaflet QRIS yang bekerjasama dengan bank BRI (Dokumentasi Pribadi)

Pemberian e-commerce Tokopedia kepada pelaku UMKM batik di Desa Sumberjambe sebagai media luaran proprogram kerja (Dokumentasi Pribadi)
Pemberian e-commerce Tokopedia kepada pelaku UMKM batik di Desa Sumberjambe sebagai media luaran proprogram kerja (Dokumentasi Pribadi)

Ketika melakukan sosialisasi tentang QRIS terdapat beberapa kendala seperti pelaku UMKM yang menolak untuk menggunakan QR Code dikarenakan keterbatasan pengetahuan mengenai teknologi digital dan mengganggap bahwa masyarakat sekitar masih lebih sering menggunakan pembayaran secara tunai. Meski begitu, pihaknya tetap bersedia di buatkan akun qris karena tidak adanya biaya admin dalam setiap transaksinya dan minimal transaksi Rp 1. Setelah proses pendaftaran akun QRIS selesai, mahasiswa KKN juga membantu dalam proses pencetakan barcode. Sosialisasi diakhiri dengan pemberian leaflet dan akun e-commerce kepada pelaku UMKM Desa Sumberjambe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun