Mohon tunggu...
MARA JUNGJUNG
MARA JUNGJUNG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta/23107030013

Suka mendengarkan musik dan bersosialisasi sesama mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Warung Yu Ngademi: Warung Legendaris yang Bikin Ketagihan!

22 Juni 2024   17:35 Diperbarui: 23 Juni 2024   05:54 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga terjangkau di Warung Makan Yu Ngademi adalah salah satu daya tarik utamanya mengapa banyak orang berkunjung ke tempat makan ini. "Tidak perlu khawatir harus antri terlalu lama di sini. Jika Anda berkunjung ke Jogja, jangan lupa mencoba bubur krecek dan minuman jahe serta sereh di warung ini. Hari ini, saya dan teman saya hanya menghabiskan Rp 42.000 untuk sarapan yang memuaskan," ungkap Nisa dengan senyum. Dia juga menambahkan informasi tentang jam buka warung, yang dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga sekitar pukul 14.00 siang, tergantung pada ketersediaan stok hidangan.

Oseng genjer dan bobor daun kelor, sebagai menu andalan Warung Makan Yu Ngademi, bukan hanya memuaskan lidah pengunjung tetapi juga diyakini memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan di masyarakat Yogyakarta. Dengan harga terjangkau dan ketersediaan bahan-bahan alami yang mudah didapat, kedua hidangan ini tidak hanya menjadi pilihan kuliner tetapi juga menjadi solusi di masa-masa sulit.

Menurut Mbah Sumadi, seorang pelanggan setia yang telah mengunjungi Warung Makan Yu Ngademi selama lebih dari tiga dekade, oseng genjer dan bobor daun kelor memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pangan alternatif yang bergizi dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. "Kedua hidangan ini bukan hanya enak tetapi juga memberi energi yang dibutuhkan tubuh. Di masa krisis, menu-menu seperti ini bisa menjadi penyelamat karena bahan-bahannya mudah didapat dan murah," ujarnya dengan mantap.

Warung Makan Yu Ngademi mulai buka dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB.

Keberadaan Warung Makan Yu Ngademi juga mewakili pentingnya pelestarian budaya kuliner tradisional dalam menjaga identitas dan kearifan lokal Indonesia. Dengan mempertahankan resep-resep khas nenek moyang, warung-warung seperti ini tidak hanya menyediakan makanan lezat tetapi juga mengajarkan generasi muda untuk mencintai dan menghargai warisan kuliner yang ada.

Tidak mengherankan jika Warung Makan Yu Ngademi telah menjadi ikon kuliner di Yogyakarta selama hampir empat dekade. Dengan sajian lezat, harga yang terjangkau, dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, warung makan sederhana ini telah menjadi lebih dari sekadar tempat makan. Ia menjadi simbol ketahanan pangan, kearifan lokal, dan harapan bagi masyarakat Yogyakarta dan Indonesia pada umumnya.

Dengan pengalaman yang memuaskan dari hidangan khas Jogja hingga keberhasilannya dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional, Warung Makan Yu Ngademi terus melayani dan memukau pengunjung dengan keunikan dan kelezatan yang telah menjadi ciri khasnya. Bagi mereka yang mencari pengalaman kuliner yang otentik dan berkesan di tengah kesibukan kota Yogyakarta, Warung Makan Yu Ngademi tetap menjadi pilihan utama yang tak terlupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun