Mohon tunggu...
MARA JUNGJUNG
MARA JUNGJUNG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN sunan Kalijaga Yogyakarta/23107030013

Suka mendengarkan musik dan bersosialisasi sesama mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Danau Toba: Eksplorasi Mendalam tentang Keajaiban Geologi dan Warisan Budaya Indonesia

10 Maret 2024   22:40 Diperbarui: 10 Maret 2024   22:42 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara yang mempunyai keindahan alam yang melimpah dan penuh pesona. Seperti daratan hijau, pengunungan, lautan, pantai, bukit, danau dan lainnya sebagainya. Nah, Salah satu keajaiban alam yang menjadi daya tarik wisatawan adalah Danau Toba, sebuah destinasi pariwisata memiliki pemandangan yang indah dan mempesona. Danau Toba menyimpan peristiwa dan fakta yang sangat menarik karena mempunyai fenomena terbentuknya Danau Toba geologis.

Terbentuknya Danau Toba Secara Geologis

Di lihat dari peta yang ada, Danau Toba letaknya berada di tengah Provinsi Sumatera Utara, pulau Sumatera. Danau ini awalnya merupakan kawah vulkanik, yang disebabkan karena terjadinya hasil letusan supervulkan dari Gunung Toba yang sangat besar berkekuatan Vulcanic Explotion Index (VEI) 8 sekitar 74.000 tahun yang lalu.

Saat terjadinya erupsi gunung api purba Toba pada saat itu, hasil nya melontarkan ledakan sebanyak 2.800 km kubik material vulkanik dan abu vulkaniknya menyebar dan menutupi hingga sejauh 9.000 km. Dari fenomena Letusan supervulkan ini telah menyebabkan kepunahan massal makhluk hidup di Bumi.

Hujan abu vulkanik tersebut menyebar ke seluruh penjuru dunia seperti halnya Selatan Afrika dan India yang merubah iklim alam dan menurunkan tingkatan suhu bumi.

Secara perhitungan geografis yang sudah pernah dilakukan riset, Danau Toba memiliki skala ukuran yang panjangnya sekitar 100 kilometer dan lebar danau ini 30 kilometer, untuk titik kedalaman dari danau ini mencapai hingga lebih dari 505 meter fakta tersebut membuat danau Toba sebagai danau vulkanik terbesar di dunia dan merupakan danau terbesar yang di Nusantara.

Kemudian yang tidak asing di telinga orang-orang mengenai Kaldera Toba yang menjadi tempat kumpulnya anak-anak pramuka. Tempat kaldera toba memiliki letak yang geologis dan salah satu warisan tradisi yang diijunjung tinggi oleh masyarakat lokal khususnya dalam hal budaya dan berbagai keanekaragaman hayati yang telah diakui oleh negara-negara besar anggota UNESCO pada tahun 2020 lalu. Di sisi lain juga bersama pemerintah melalui kemenparekraf sudah menetapkan bahwa danau toba termasuk ke dalam destinasi super prioritas Indonesia atau bisa disebut dengan DSP Toba. Keindahan dan pesona alam yang ditawarkan danau toba menjadi ikon pariwisata Indonesia.

Kekayaan dan kearifan

1.Tradisi dan budaya

Tradisi yang paling sering di temui ketika berkunjung ke danau Toba yaitu salah satu Tari tor-tor. Tari Tor tor ini adalah tarian khas dari suku Batak Toba juga menjadi kebanggaan yang ada di provinsi Sumatra Utara. Tarian ini menjadi aspek yang sangat penting bagi terjaganya budaya dan adat dari suku Batak. Melalui tarian ini para masyarakat Batak biasanya sering mengutarakan segala harapan, doa, dan perlindungan mereka. Karena itu tari Tortor bersifat sakral. Dalam tarian ini biasanya para masyarakat adatnya melakukan ketika upacara sukacita, penyambutan tamu-tamu atau saat syukuran hingga panen. Kesakralan juga dapat dilihat dari cara dan gerakan dari Tortor ini yang disatukan dengan gerakan langkah kaki dan teknis mengayunkan tangan, juga jari jemari yang sangat sistematis dan harmonis sesuai dengan frekuensi musik yang indah dari gondang yang merdu mengiringi.

2.Kain tradisional

Kain tradisional yang kebanggaan masyarakat Batak anak kain tradisional ulos. Kain ini sering digunakan untuk acara-acara adat di berbagai daerah disana. Untuk pembuatan nya masih tradisional yaitu dengan cara ditenun oleh penenun penenun batak.

3.Rumah adat

Rumah adat khas batak juga menjadi salah satu warisan yang masih dijaga hingga saat ini, nama rumah adat sendiri adalah Jabu Bolon atau Rumah Bolon yang dikenal oleh para masyarakat lokal dengan sebutan Rumah Gorga karena ukiran khas yang terlihat di rumah adat Batak Toba ialah ukiran Gorga. Ciri khas dari ukiran ini yaitu ada lekukan dengan warna yang sangat menonjol merah putih dan ada hitam. Bentuk rumah adat ini persegi panjang yang memiliki atap dua sisi saling mengerucut, memiliki tangga, pintu dan jendela. Selain itu ada hal yang membuat mata tertarik melihat rumah Gorga yaitu identik dengan kolong (ruangan kosong), jadi dibawah rumah itu dulunya difungsikan untuk hewan-hewan ternak.

4. Kuliner khas

Berkunjung ke danau Toba belum puas kalau belum mencoba atau mencicipi makanan khas nya. Pada zaman dulu makanan tersebut dihidangkan untuk para raja-raja sebagai bentuk penghormatan. Sekarang siapapun mempunyai kebebasan untuk mencicipi tidak terkecuali para pengunjung. Masing banyak lagi kuliner khas Sumatera Utara yaitu kue ombus-ombus, bika ambon, lappet, mie gomak dan dali ni horba. Makanan dali ni horba unik sekali bagi saya, sebab bahan utama yang digunakan adalah susu kerbau yang dibekukan. Sumber daya alam

4.Sumber daya alam

Sumber daya alam adalah bagian penting yang tidak bisa terpisahkan dari ekosistem, makhluk hidup dan alam memiliki hubungan timbal balik. Danau Toba sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan masyarakat lokal karena berfungsi sebagai pemenuhan domestik dan untuk aktivitas para warga untuk perikanan dan pertanian. Danau toba juga dimanfaatkan dalam bidang pariwisata yang dikelola oleh masyarakat dan juga pemerintah sebagai pendapatan tambahan.

5.Sumber daya manusia

Setelah diselenggarakan penelitian, Jumlah Penduduk Kabupaten Toba menurut sensus tahun 2022 mencapai 212.133 Jiwa. Berdasarkan perkiraan statitik Kabupaten Toba selama periode 2019-2024 Jumlah angkatan kerja tertinggi di Kabupaten Toba pada golongan umur 60+ tahun, Proporsinya mengalami penurunan yang semula diperkirakan sebesar 15,03 persen tahun 2019 dan 14,89 persen tahun 2024. Dan juga, jika di lihat dari segi kelompok umur dengan jumlah angkatan kerjanya yang terendah adalah golongan umur 15-19 tahun sebanyak 10.580 orang seiring berjalannya waktu turun menjadi 10.168 orang pada tahun 2024. Semakin gencarnya program wajib belajar yang sudah berhasil terlaksana diperkirakan mengakibatkan banyak anak-anak usia sekolah yang terus masih dapat ditahan dibangku sekolah karena diyakini yang menjadi penyebab terus menurunnya proporsi angkatan kerja kelompok pada mereka golongan umur 15-19 tahun.

 Secara keseluruhan, danau Toba ini masih terjaga kekayaan dan pesona alamnya. Kita sebagai anak-anak negeri tentunya harus bisa lebih menjaga dan meningkatkan SDM dan SDA yang ada di danau Toba supaya dunia lebih terpukau pada negeri tercinta Indonesia seperti danau Toba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun