"Agar segalanya lancar, saya tidak pergi ke paranormal. Selama ini, hanya laptop usang ini yang membantu saya," tandas Si Kate tanpa malu-malu.
sosok Siluman Feminin
Sebenarnya pada awalnya, ketika Sang Siluman Feminin itu membuka sayembara untuk mencari pasangan hidupnya di dunia tulis-menulis, Si Kate malu-malu melamar. (Lihat "Cewek Cantik Cari Jodoh (Siapa Mau?) ")
Mengapa si culun malu-malu melamar si cantik? Jawab Si Kate, "Karena saya tidak yakin Mbak Ma tertarik pada ketampanan saya, ha ha ha ….."
Selain itu, si Kate tahu pasti, banyak saingannya. Mereka hebat-hebat. Ada (1) Roni R-82 si romantis, (2) Valentino si tua-tua keladi, (3) Saiful Rahman si santri kenthir, (4) Michael Sendow si otak Amerika, (5) Bambank si sedang-sedang saja, (6) Ermana si calon RI-1, (7) Suara Utara si penyair senior, (8) Astokodatu si aktivis senior, (9) Posma Siahaan si provokator senior, (10) Empuss si malu-malu kucing, (11) Ariefmas si kucing peternak, (12) Aridha Prassetya si pemerhati masalah, (13) Nda Nya Nindya si penyemangat, (14) Herumawan PA si wartawan penuh semangat, (15) Anep Paoji si pebisnis segala jenis, (16) Delicia si kompasianer produktif, (17) Fitri.y Yeye si wajah bening tanpa jerawat, (18) D*PRA si cerpenis tanpa titik, (19) Neny Silvana si unik ekspresif, (20) I Ketut Suweca si ahli ekonomi, (21) Ken Hirai si ahli petualangan, (22) Ariw Kun si pengelana sepeda, (23) Jack Soetopo si pengelana becak, (24) Kemo Chung si tram kenangan, (25) Ewin Suherman si hitam manis, (26) Hawa si kuning manis, (27) Hengky si penggila bola, (28) Alimudin Garbiz si motivator failurer, (29) Saiful Yazan Samsan si pemburu koruptor, (30) Helmi Fauzan si penambah wawasan, (31) E. Sudaryanto si awam yang pintar, (32) Dewi Iriani si pembagi ilmu, (33) Eni Ramdiyani si pembagi cinta, (34) Mr D si pencinta wanita, (35) Deasy si algojo cinta, (36) Arif Rahman Nasution si "go-date", (37) Kuswari Miharja si polisi gaul, (38) Galih Purple si seniman gila, (39) ....
Dengan banyaknya pesaing sehebat mereka, Si Kate memperhitungkan, peluang suksesnya tak lebih dari 1% Apalagi, dia itu hanya penulis iseng. Ia pun tidak pernah bermimpi menjadi penulis buku. Peluang gagalnya tentu lebih dari 99%.
Namun tak disangka dan diduga, ia diterima tanpa dipersulit melalui prosedur yang berbelit. Lamarannya mulus dikabulkan tanpa syarat yang berat-berat. Akibatnya, Si Kate malu kuadrat.
Tadinya, ia sudah malu-malu melamar. Kini, begitu diterima, ia justru kemaluan (alias malu benaran alias benar-benar malu).
Dalam kemaluan itu, Si Kate merenung, "Terus terang saja, selama ini kami di Kompasiana jarang saling bertegur sapa. Walau telah nekat melamar, saya sendiri merasa belum begitu mengenal wanita yang kulamar ini. Tapi kalau secara diam-diam Mbak Ma begitu mengenal saya, ...."
Si Kate tidak meneruskan kata-kata renungannya. Sebab, ia malah semakin kemaluan (alias malu benaran alias benar-benar malu).
Menyaksikan kemaluan tersebut, Siluman Feminin menukas dengan tangkas: "Bung Kate, maapin Ma, ya! Ma jarang nyapa… Soalnya, Ma juga malu-malu kucing. Abis, Bung Kate nggak pernah ngeliat Ma berkeliaran di sini sih. (Tuh, kepalanya mendongak ke atas terus.) Padahal, diam-diam Ma dah lama jadi pengagum rahasia loh."