Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gelandangan yang Mencari Besok

16 November 2021   15:27 Diperbarui: 16 November 2021   15:54 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Ilustrasi (Daniel Bussiere/Flickr)

Aku adalah gelandangan yang mencari besok

Telah ku tinggalkan rumah, keluarga, dan sahabat

Menggembok pintu gereja, menanggalkan iman, serta berlalu dari Tuhan

Tak akan ku ketuk pintu rumah siapa pun

Kantor, sekolah, rumah sakit, bahkan gereja bukankah memandangmu dengan uang?

Tak ada sejengkal tempat di dunia ini jika tak lagi punya uang

Hati bernanah oleh kecewa, siapa peduli?

Aku mencari besok

Pada besok ada harapan baru

Tempat melupakan yang sudah berlalu

Aku adalah gelandangan yang mencari besok

Besok adalah tempat untuk bersembunyi

Bersembunyi dari pendeta, rentenir, dan bualan mulut motivator

Hammurabi, Imhullu, Marduk

Besok

Dan masih ada besok lagi

Besok adalah penghiburanku

Hammurabi, Marduk, Imhullu

Mhs. November 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun