Pasti kau telah menarik selimut, saat embun malam menitipkan bulir air pada pucuk-pucuk pohonÂ
Lalu bayu menghembusnya jatuh untuk diresapi tanah yang sedang dahaga.
Ruang dan waktu di mana seharusnya Aku berada saat ini adalah bersamamu lagi di Pinogu
Di sini, suara dan getar gawai datang bertubi-tubi
Sebagian isinya tidak penting sementara lainnya hanya berisi perintah
Â
Sinyal telekomunikasi tak bisa mengejarku ke Pinogu
Buido Dulumayo akan menghadangnya
Jika pun lolos masih ada Buido Tinongbolibuti
Di Pinogu, luka-luka buah dari pertarungan hidup yang keras akan disembuhkan oleh waktu
Tempat seharusnya Aku menepi dari hiruk-pikuk kota yang memperkosa perasaan
Bersamamu lagi di Pinogu akan membuatku punya banyak waktu lagi
Hanya melakukan sedikit kesibukan
Memetik buah kopi merah saja sebanyak se-ambung cukuplah
Jika aku merindukan bunyi, biarlah itu hanya tawamu saja
Melihat pipimu memerah dan nafas yang berasap cukup untuk buatku tertawa cekikikan
Keterangan:
Buido dalam bahasa Gorontalo artinya gunung
Ambung dalam bahasa Orang Rimba adalah keranjang rotan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H