Mohon tunggu...
Marahalim Siagian
Marahalim Siagian Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan-sosial and forest protection specialist

Homo Sapiens

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Multiplicity, Cara Warga Menyiasati Hidup di Masa Pandemi

9 Agustus 2020   17:30 Diperbarui: 24 September 2020   10:05 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bisnis online (Sumber: www.thehansindia.com)

Orang yang bekerja dengan freelance bisa saja sudah memiliki pekerjaan pokok yang menjadi sumber utama penghasilannya, sehingga income dari freelance hanya bersifat tambahan pengahasilan saja.

Sekarang pengertian orang yang bekerja voluntary. Pekerja volunteer atau relawan adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan tanpa dibayar yang dilakukan dengan sukarela dalam waktu tertentu. 

Orang ikut dalam evakuasi korban bencana alam contoh pekerjaan voluntary. Orang yang menghibahkan waktunya untuk mengajar (guru) seperti dalam program Indonesia Mengajar dapat disebut bekerja voluntary atau sukarelawan/relawan.

Kembali ke pertanyaan di atas, apa bedanya multiplicity dengan kerja serbutan? Pekerja serabutan dapat diartikan sebagai orang yang tidak memiliki pekerjaan atau dalam kondisi menganggur sementara atau sudah lama. guna mendapatkan income Ia melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia di depan mata, bisa hanya 10 hari bekerja dalam sebulan. 

 Apakah Ibu Mia orang yang penganguran? Tidak. Ibu rumah tangga adalah pekerjaan, bukan hanya diakui di KTP (kartu tanda penduduk) dan KK (kartu keluarga). Jika ibu rumah tangga tidak mencuci pakaian anggota rumah tangga, maka pekerjaan mencuci itu akan digantikan laundry. 

Apakah laundry suatu pekerjaan tersendiri? Sudah jelas. Demikian juga jika pekerjaan rumah tangga bila digantikan oleh pembatu rumah tangga dan pembantu rumah tangga adalah profesi yang berdiri sendiri. 

Saya kira padangan Ibu rumah tangga sudah jauh berkembang dengan kesadatan gender yang sebelumnya menempatkan perempuan seolah-olah tidak memiliki peran ekonomi dalam keluarga. 

Apakah hanya Ibu Mia yang melakukan hal semacam ini? Saya kira ada banyak orang di luar sana yang melakukan strategi adaptasi yang sama. 

Bacaan:

  1. accurate.id
  2. okezone.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun