Orang Laut yang bekerja di dapur arang (Foto: Marahalim Siagian)
Arang bakau (Foto: Marahalim Siagian)
Mobilitas spasialIlustrasi: Peta pergerakan Orang Laut dalam The Sea Nomads 1800-1950, David E. Sopher, Plate II)
Wilayah pemanfaatan tradisional atau ruang hidup hidup Orang Laut yang nomaden pada peta sebaran dan mobilitas mereka hingga abad ke-19 dalam Sea Nomads (David E. Sopher, 1977) meliputi Selat Malaka, wilayah Johor, Kepulauan Riau, pantai timur Sumatra, Bangka, Belitung, Kepulauan Natuna, Kepulauan Sulu, Kalimantan Utara, Pesisir Sulawesi, hingga ke Teluk Tomini dan Kepulauan Maluku.
Sumber: Nastasha Ellen, dkk Januari 2018: Distribution of three main sea-nomad groups and sub groups in South East Asia
Studi lain yang mendukung ini adalah hasil penelitian Nastasha Ellen, dkk
Distribution of three main sea-nomad groups and sub groups in South East Asia (2018). Dalam
Understanding Social-Wellbeing and values of small -scale fisheries among the Sema-Bajau Archipelagic Southeast. Peta yang ditandai nomor 4 di atas menunjukkan bahwa Pulau Natuna adalah wilayah pemanfaatan tradisional Orang Laut.
Sumber: Peta Kemenkominfo
Kalau dasar klaim China di Pulau Natuna adalah wilayah pemanfaatan tradisional, menurut penulis masih lebih berdasar mengatakan itu wilayah tradisional Orang Laut dan Orang Sema yang berada di pesisir Brunei Darussalam.***
Referensi:
The Sea Nomad: A Study of the Maritime Boat People of Southeast Asia. David E. Sopher, 1977
Understanding Social-Wellbeing and values of small -scale fisheries among the Sema-Bajau Archipelagic Southeast, Nastasha Ellen, dkk Januari 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Nature Selengkapnya