Makanannya sangat sederhana. Kalau sedang di ladang mengawasi pekerja, sambil mengawasi para pekerjanya Ia menenteng senapan angin, menembak burung untuk dijadikan lauk. Ia biasa mandi di sungai kecil yang mengalir di depan rumahnya sambil mencuci sendiri bajunya.Â
Uangnya disebutkan berkarung-karung, disimpan di sebuah bank pemerintah di Kota Bangko. Orang sekampung bahkan yakin, kalau sampai Pak Bedul menarik semua uangnya dari bank itu, mampuslah bank itu,  "dak katik sen lagi bank tuh..." (bank itu akan kehabisan uang),  "io nian" (betul itu), kata yang lain.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H