Bagaimana kau berani mempermainkankusedang aku tipe manusia tak suka main?Kau ayun hari-hariku tinggi melayang
terpelanting di awang-awang
aku gamang, tapi aku suka hembus awan lembut di buhulÂ
aku akui kehebatanmu, kau memanjakanku
tapi berujung pada lelah menyengsarakan
Apa setelah aku jatuh di tempat bermain
kau akan tetap mempermainkanku?
Aku sudah tak berdaya, aku hilang gairah
biarkan aku rehat beberapa saat bersama
duniaku  sesungguhnya
aku ingin menyempurnakan hidup
bukanmenikmati muslihatmu
aku rindu pada kedamaian, bukan terlena inginmu
kembalikan aku pada alamatku
Aku seorang mahasiswa
rumahku adalah kampus belajar
tempat bermainku toko buku, ruang diskusi
dan kamar belajar
mainanku kitab, buku, kertas dan pena
temanku masa depan yang cemerlang
tak sepatutnya kau menggiring aku ke duniamu
apa kau tak malu menenggelamkan
harap seorang mahasiswa yang berjuang
keras demi cita ke dalam lembah hura-hura
dan foya-foya, menghabiskan masa mudanya
tanpa kejelasan?
Note: Nuansa puisi adalah tantangan belajar saat musim dingin di Mesir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H