Bertekuk aku tanpa merela
ayun jemari terhenti dalam bebas
ragaku mematung, namun kalbu menari deru
melarat sukma di tengah ringkih ruas tubuhku
dunia bagai Izrail menyapaku
merenggut napas setengah hidup
aku mati dalam hidup
sungguh, zona yang tidak nyaman bagiku
Ia setia menantang di tengah gulita
angkuhnya menelan sederet sumpah raya
lidahku kelu, merapat erat bibirku
jeritan hanya di hati, di hati yang juga
tak punya nyali
Ia masih saja meringkuh hayatku
pandangku dibalut legam
desisku dijamah bisu
tubuhku tertiup kepasrahan palsu
hatiku separuh merdeka
aku terkungkung di bebasku
terkulai di bahagiaku
terkecoh di aturan waktu nan indah
aku dipermainkan napsu dan seperangkat dosaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H