Ibuku tersayang
maafkan jika karenaku
benua lain merebutku dari pangkuanmu
negeri asing melepas ragaku dari belaimu
jarak jauh menghalang pandangmu dari menatapku
Maafkan aku, Ibu ...
yakin, hati kita pasti selalu bertemu
relakan aku karena rida-Nya
Nun jauh di negeri gurun ini
aku mendengar rangkaian doamu
mengikhlaskan nasib, merela takdir,
tawakkal pada-Nya
Aku juga dengar jelas kaunyanyikan
namaku pada Tuhan, memohon agar
aku dilindungi-Nya, diridai-Nya
derai air mata cinta, mendoakan
anakmu pada Tuhan semesta
Ibu ...
walau tak kausentuh, aku merasa
tulus sayangmu
maafkan anakmu ibu, tak dapat
menemanimu saat ini.
Sebut namaku di depan-Nya
semoga segera aku dikembalikan padamu
dengan sejuta prestasi, sejuta kesuksesan
Ibu, maafkan aku ...!
Note: Nuansa puisi ini adalah nuansa perantauan di Mesir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H