Mohon tunggu...
M.A Rachman
M.A Rachman Mohon Tunggu... Freelancer - -

"sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Tubuh yang Runtuh

6 Maret 2023   22:22 Diperbarui: 6 Maret 2023   22:36 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa kabar nak," kata ibu dalam khayalku.

"Bagaimana semuanya, tentang cita dan cintamu," tanya ibu dalam lamunan.

"Semua masih baik saja kan," masih tentang tanya ibu dalam benakku.

Kalau boleh berkisah, beberapa waktu belakangan ini fikiranku berkecamuk bu.

Tubuhku runtuh ditimpa kenyataan.

Harapan tak utuh disapu waktu.

Di sini sunyi bu, hanya cicit tikus dan detak jam di tembok biru yang terus berbunyi.

Bu, semuanya masih tentangmu. Setiap harap yang hinggap, setiap petuah yang tertuah, setiap rindu yang menggebu, setiap lantunan yang menyeruam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun