[caption id="attachment_233968" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (KAMPRET/Si Eka Tuh)"][/caption]
Menjelang Shalat Isya, kantor kemenkumham diobrak-abrik oleh si jago merah. Damkar pun dibuatnya kerepotan meredakannya. Bukan si jago merah kalau tidak melalap habis yang dikenanya. Menteri hukum dan ham, Amir syamsuddin juga dibuatnya lari terbirit-birit. Berikut dengan Deny Indrayana yang selama ini sering menyidak secara tiba-tiba di rutan, juga harus segera ke kantor. Setiba di sana, keduanya disuguhkan dengan suasana amukan si jago merah. Seolah melihat narapidana yang mengamuk di rutan. Tidak ada komentar, hanya terdiam lemas melihat amarah si jago merah.
Tidak berlangsung lama, amarah itu akhirnya bisa diredakan oleh petugas Damkar yang jumlahnya lebih dari dua lusin. Dugaan demi dugaan pun muncul. Ada yang bilang karena genset di basement terbakar. Ada juga yang bilang karena korsleting setelah pemotongan pipa AC. Hal itu dilontarkan oleh pekerja AC di kementerian hukum dan ham. Dan juga dibenarkan oleh petugas damkar yang bertugas. Sempat juga terjadi drama penyelamatan beberapa pekerja AC yang terjebak dalam kobaran api. Bersyukur mereka bisa diselamatkan. Setelah semuanya terkendali, petugas baru menyadari ternyata ada lima gedung yang terbakar. Kelimanya itu memang kebetulan dalam proses renovasi. Dan kemudian yang disyukurkan, dari kebakaran itu tidak ada yang menjadi korban, baik dari petugas yang terjebak, maupun 81 orang WNA yang tengah menjalani detensi di ruang tahanan Dirjen Imigrasi yang berada di lantai tiga gedung. Di saat yang sama, Menkumham, Amir Syamsudin juga baru menyadari kalau ternyata sumber api itu berasal dari ruang arsip yang berada di lantai dasar. Mendengar kata arsip, memunculkan dugaan kita, apa kebakaran ini disengaja? Karena yang namanya arsip itu penting, dan kemenkumham sebagai kementerian yang menangani bagian pelanggaran hukum dan ham yang terjadi selama ini di Indonesia. Berapa banyak pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang terjadi selama ini. Jumlahnya sudah barang tentu banyak dan sebagian dari pelanggaran itu belum diselesaikan. Data-datanya pun tersimpan lengkap dalam arsip itu. Sedangkan arsip itu telah habis dibakar oleh api yang berkobar tadi. Untungnya data arsip yang ada ternyata ada cadangannya. Dan itu dibenarkan oleh Amir Syamsuddin sebagai Menkumham. Terlepas dari arsip yang telah hangus dibakar dan cadangannya masih ada, kecurigaan tetap akan muncul. Kembai dari awal tadi bahwa kebakaran disebabkan korsleting pipa atau pun genset yang terbakar, tetapi tetap lokasinya berada di basement. Sedangkan basement tersebut adalah tempat penyimpanan arsip. Petugas yang akan menyelidiki kebakaran ini, sekiranya tidak sebatas mencari tahu penyebab kebakaran, tetapi juga apa motif dari di bakarnya kantor kemenkumham?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H