Ada ruang diantara sela kakimu
merangkak kulalui itu
merunduk,
seperti lewati gerbang waktu
mendekap tubuhmu
erat, hingga kulit ini
bersentuhan.
Ada waktu menjadi latar
entah itu pagi, sore ataupun malam
angin angin rindu
menyelinap diantara dua pohon tua
Besar, dengan akar akar menggantung
rindang.
Angin angin rindu
kibaskan bunga bunga kamboja,
diantaranya.
Ada senyum dari bibirmu
yang selalu kau jaga
dari umpatan umpatan kesal
bagi anakmu.
Bibir kehidupan,
yang mampu mengucap mantra
mampu mencipta perubahan.
Ada kicauan memecah keheningan
hening mengenang sajak sajakmu ini;
Suapan itu, ingatkan pada anak burung Kojhu’
Beralas ranting, rumput kering merajut
Menyumbul bulu halus lewati kulit merah segar
Begitu lemah anakmu, hanya sanggup menganga
Melahap gilingan nasi, campur air liurmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H