Kalau hanya dikerjakan berdua, hari itu saya beruntung mendapat pelajaran yang sangat berharga. Bagaimana sebuah kesabaran yang diperlihatkan, dalam memahat dari bawah hingga ke ujung tiang. Sebab, saya percaya motif dari ukiran yang dibuat, menggambarkan pula bagaimana kehidupan keseharian mereka.
Apa yang tergambar dalam ukiran disetiap tiang, meberikan pelajaran betapa pentingnya kesadaran dalam hidup. Â Utamanya penghargaan pada alam sekitar. Ukiran menjadi lambang identitas yang terpateri kuat pada suku dayak kenyah akan keahlian mereka dalam seni kriya, dimana motif, ukiran dan lukisan mewakili banyak makna filosofis dalam tradisi budayanya.
Irama pukulan palu pada ujung pahat, terdengar merdu berirama. Menjelang senja, wibawa tiang berukir yang sudah tegak berdiri, semakin nampak jelas. Rasanya saya tak ingin meninggalkan tempat itu. Berdiri dari kejauhan, sambil membayangkan megahnya bangunan itu kelak.
Dan, saya sangat beruntung. Â Mendapat pelajaran, bagaimana kesabaran dua lelaki yang tinggal di Nyapa Indah, menyelesaikan tugas mulianya. Hanya dengan kesabaran yang kuat, mampu menciptakan nilai seni yang tinggi.
Kelak, saya juga bisa berceritera, bahwa ketika balai adat itu dibangun saya menyaksikan bagaimana mendirikan tiang utamanya. Â Bagaimana bersatunya warga dayak di kampung Tepian Buah,kecamatan Segah, dan bagaimana komunitas adat membangun balai yang akan dipersembahan bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H