Mohon tunggu...
Mappa Sikra
Mappa Sikra Mohon Tunggu... Jurnalis - One Life, live it

pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merah Putih Berkibar di Ujung Negeri

16 Agustus 2020   11:28 Diperbarui: 16 Agustus 2020   11:44 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau Maratua, kabupaten Berau, Kalimantan Timur,  destinasi wisata sekaligus 'pagar' negara.  Di depannya, ada laut Filipina dan Malaysia Timur. Inilah salah satu pulau terdepan di Provinsi Kalimantan Timur, sekaligus menempatkan diri sebagai pembatas antar negara.

Bukan hanya disaat memperingati HUT Proklamasi, barulah bendera berkibar di pulau yang berpenduduk lebih dari 3000 jiwa. Setiap saat, bendera Merah Putih terus bekibar. Sebagai pertanda kedaulatan negara hingga di ujung pulau ini dan ujung pulau di tempat lainnya.

Pernah menjadi sasaran perompak asal Filipina, yang membuat warganya trauma. Dan selalu menjadi pulau tempatnya bersandar, bagi nelayan Filipina yang terbawa arus angin utara. Posisi sebagai pulau terluar itu pula, sekarang statusnya ditingkatkan menjadi kecamatan.  Kecamatan pulau Maratua.

Dan, melengkapi perangkatnya, ditempatkan pula petugas Polisi dalam satuan Polsek maupun TNI dengan Koramil maupun aparat Angkatan Laut. Lengkap dan membuat masyarakat menjadi nyaman.  Wisatawan yang datangpun, bisa dengan tenang menikmati liburan mereka.

Tiga tahun lalu, kampung Maratua Payung-Payung, dijadikan tempat memperingati detik-detik Proklamasi. Tahun lalu, peringhatan serupa, dilakukan di kampung paling ujung di Sungai Kelay, namanya Kampung Long Sului. Kampung yang belum terjangkau jaringan telepon.

Mengenang itu, Agus Tantomo, wabup Berau kembali berkunjung ke Maratua, dua hari sebelum peringatan detik-detik Proklamasi ke-75. Bukan untuk mengulang peritiwa tiga tahun lalu, kali ini mengibarkan  bendera Merah Putih di dasar laut dan di daratan Pulau Maratua. Bukti, kedaulatan itu, hingga ke dasar bumi.

Sederhana, bendera ukuran kecil dibawa Agus Tantomo di dasar laut, sambil berjuang melawan arus yang deras di kedalaman 15 meter. Prosesnya begitu cepat, dengan latar belakang sekelompok ikan Baracuda.  Spot ini, yang paling dicari para penyelam.  Ada jam tertentu, munculnya ikan Baracuda.

Di darat, tak ada upacara. Agus hanya mengibarkan kembali bendera Merah putih yang dibawahnya dari dasar laut. Hormat atas bendera, menjadi sikap mewariskan cita-cita pahlaman agar setiap jengkal tanah harus tetap dipertahankan.

Bendera Merah Putih terus bekibar di ujung negeri. Pulau yang warganya punya semangat yang sama dengan pulau yang berbatasan dengan negara lainnya. Semangat mempertahankan NKRI.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun