Hal lain, bahwa speed boat yang masuk ke wilayah perairan sekitar pantai Derawan dan Maratua, belum ditentukan jalur yang harus dilewati. Keberadaan Penyu hijau juga terancam. Â Juga penyelam yang ada pun demikian. Ingat, ada kasus wisatawan yang pernah terkena baling-baling mesin speed boat. Â Juga banyak kejadian, dimana Penyu mati yang diduga juga terkena kipas mesin tempel perahu cepat.
Kali ini harus tegas. Semua aparat yang ada di Pulau satu langkah bersama, melakukan penataan. Ini bila memang ingin melihat lalu lintas angkutan laut, terorganisir dengan baik. Â Juga bisa mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di laut dan musibah bagi wisatawannya sendiri.Â
jadi, kontribusi yang diharapkan bisa diperoleh, lepas dari tangan. Ada juga yang dinikmati masyarakat, khususnya pemilik resor maupun homestay.
Sekarang ada kasus Coronavirus. Akankah situasi seperti ini tetap dibiarkan ? Saatnya sekarang, Â meminta kepada semua pengusaha jasa wisata, mematuhi ketentuan itu. Terutama angkutan cepat yang datang dari wilayah utara.
Bila tidak diambil langkah yang tegas, kedatangan wisatawan di destinasi Maratua, Derawan juga wilayah pesisir akan semakin amburadul.
Keterangan foto: Wisatawan Eropa sesaat setelah mendarat di bandara pulau Maratua. Â Foto ini, diambil pada tahun 2019 lalu.
