Mohon tunggu...
andi amir mappareppa
andi amir mappareppa Mohon Tunggu... Administrasi - ASN

berusaha untuk menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pantaskah Aku Bersedih???

8 Januari 2014   21:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:00 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

silih berganti kata- kata itu tersusun rapi menjadi kalimat indah nan menyakitkan. yahh... indah kata-katamu namun maknanya sakit hingga ke lubuk sanubari. Tak mampu rasanya aku terus menatap layar handpone dan terus membaca berulangkali teks yang muncul melalui Android massenger (bukan Blacberry). semua telah berakhir, indah yang kuharap namun sakit yang terasa.

kupejamkan mata dan ku coba menerawang hingga ke awal pertama kali kita bertemu, semuanya berjalan begitu indah dan santai walau ada beberapa kesalahpahaman namun masih dalam koridor kedamaian. tapi semua telah berakhir, berakhir dan berakhir, namu satu tanya yang muncul, PANTASKAH AKU BERSEDIH ???, toh selama ini hubungan ini tak bernama, hubungan ini hanyalah saling sapa dan senyum itupun kebanyakan hanya lewat layar hp, bercanda lewat telepon hampir tak pernah, trus kenapa aku mesti bersedih hanya karena sebuah rasa yang tak terbalas indah.

hari ini mungkin engkau telah bersenandung merdu bersama pilihanmu, bercanda ria sambil tertawa riuh dan aku yang bodoh masih mengingatmu sambil mengelus dada, ckckckck, sebuah kebodohan yang luar biasa dan kenyataan hari ini adalah TAK PANTAS AKU BERSEDIH

T A B E

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun