Ini semua tentu menunjukkan minat warga Indonesia untuk menulis dan membaca sangat tinggi. Potensi inilah yang sebenarnya harus dapat diarahkan dan dikembangkan lagi. Caranya dengan memperbanyak media yang dapat menjadi penampung buah pikiran tersebut.Â
Selanjutnya, para pihak tentu saja memberikan edukasi yang lebih baik kepada para penulis agar bisa terus memperbaiki tulisannya, sehingga menjadi lebih berkualitas. Sehingga isi tulisan dapat memenuhi keinginan pasar. Sehingga bukan tidak mungkin, tulisan-tulisan yang awalnya remeh itu bisa diterbitkan dalam sebuah buku.
Di luar negeri, banyak tulisan-tulisan yang awalnya simpel kemudian menjadi sebuah buku yang mem-booming. Buah pemikiran yang sebenarnya biasa saja, bisa menjadi buku yang sangat laris. Kondisi ini sebenarnya bisa saja dilakukan para penulis lokal kita.Â
Mulailah dengan menulis yang biasa-biasa saja, tidak perlu rumit atau terlalu ilmiah. Menulis, seperti membuat status di facebook atau tweeter dan jejaring sosial lainnya, atau setidaknya seperti tengah meng-sms kawan. Jika tulisan bisa dibuat lebih panjang dan agak berat, apa salahnya dikirim ke forum-forum diskusi di internet.Â
Siapa tahu, pikiran yang remeh itu ternyata mendapat pandangan yang luas dari para pembaca. Kita pun akhirnya bisa sombong, karena tulisan kita mendapat tanggapan dan like yang begitu banyak dari para anggota forum. Tidak apa-apa sedikit sombong karena sebuah tulisan, daripada tidak bisa sombong sama sekali. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H