Jerawat ataupun secara kedokteran diucap Acne Vulgaris tercantum kalangan penyakit peradangan kulit yang diakibatkan oleh kuman. Belum ada angka prevalensi yang tentu serta akurat buat penyakit jerawat ini, spesialnya di Indonesia. Hendak namun, dokter meyakini kalau prevalensi penyakit jerawat lumayan besar dialami warga tanah air.
Apa yang menimbulkan jerawat terus menjadi banyak?
Pemicu jerawat terus menjadi banyak ialah kerap memegang jerawat. Terkadang memegang jerawat dicoba secara terencana ataupun juga tidak terencana. Meski simpel namun Kerutinan ini dapat menimbulkan jerawat jadi besar serta parah.
Dokter Spesialis Kulit serta Kelamin Klinik Pramudia, dokter Anthony Handoko spKK, FINSDA berkata kalau secara kedokteran jerawat merupakan penyakit dengan banyak pemicu serta aspek risikonya. Sebagian besar warga yakin kalau makan kacang, makan- makanan yang berlemak tercantum gorengan, serta wajah yang tidak terpelihara skincare ataupun apalagi skincare yang tidak cocok dengan ciri wajah merupakan pemicu jerawat. Kenyataanya seluruh anggapan tersebut cumalah mitos saja.
Berikut sebagian aspek resiko yang memperbesar kesempatan seorang mengidap jerawat
- Style hidup ataupun lifestyle
- Temperatur udara
- Kesehatan mental
- Tingkatan stres
- Personal hygienis
- Komitmen serta ketaatan penderita dalam berobat
- Aspek genetik
Pemahaman serta mindset penderita yang benar terhadap penyakit ini
Anthony mengantarkan, bersumber pada riset Evidence Base Medicine  (EBM), terjadinya sesuatu jerawat ialah resultan dari banyak aspek.
"Pemicu jerawat tidaklah diakibatkan oleh satu perihal saja, namun ialah hasil gabungan dari sebagian pemicu serta aspek resiko tercantum style hidup penderita," kata Anthony
Penyebab Jerawat
Pergantian hormon
Jerawat kerap dominan diidap oleh anak muda. Walaupun jerawat dapat dirasakan oleh siapa saja serta seluruh usia, tercantum balita hingga lanjut usia. Ketidakseimbangan hormon androgen bisa jadi pemicu munculnya jerawat sebab bisa merangsang kenaikan penciptaan minyak.
Perihal ini pula membuat sel kulit membeku, serta nantinya merangsang penyumbatan pori - pori, sehingga sel kulit mati serta minyak berlebih tidak bisa keluar.
Peradangan
Semacam yang disebutkan tadinya, jerawat terjalin kala folikel rambut ataupun tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak serta sel kulit mati. Kejaidan tersebut menimbulkan infeksi dan penyumbatan pada pori - pori kulit. Setelah itu, infeksi ini diisyarati dengan timbulnya tonjolan kecil yang terkadang berisi nanah di atas kulit.
Penciptaan sebum yang berlebihan
Sebum merupakan zat berminyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak di kulit (sebacea) serta bercorak kekuningan. Minyak natural kulit ini terdiri dari bermacam- macam komponen semacam asam lemak, squalene, kolesterol serta wax ester. Sebum ini nantinya hendak naik ke permukaan kulit melalui pori - pori di dekat folikel rambut serta bertujuan buat melindungi kelembapan kulit.
Sebum sesungguhnya dibutuhkan oleh kulit, namun kala dihasilkan secara kelewatan nyatanya bisa menymbat pori - pori serta menimbulkan jerawat.
Penyumbat pada kelenjar sebaseus
Kelenjar sebaseus terletak di dasar permukaan kulit. Kelenjar inilah yang berperan buat menghasilkan zat minyak ataupun sebum.
"Salah satu aspek penyebabnya merupakan penyumbatan pada saluran keluar kelenjar sebaseus / kelenjar minyak serta penciptaan minyak yang berlebih oleh kelenjar ini pada temperatur panas, hingga sangatlah normal permasalahan penyakit jerawat sangat besar pada seluruh orang yang tinggal di wilayah tropis, spesialnya di Indonesia, jelasnya.
Keterlibatan kuman P. Acnes
Kuman pemicu jerawat ialah tipe Propionibcaterium acnes (P. Acnes) yang tumbuh, hendak menutup folikel rambut, serta menimbulkan infeksi. Bertepatan dengan terbentuknya penyumbat pada kelenjar sebasues serta penciptaan sebum yang kelewatan itu, mengundang kuman buat menginfeksi yang bisa jadi pemicu jerawat.
Perihal tersebut nantinya merangsang kulit membesar serta bernanah. Jumlah serta kegiatan kuman seringnya dipengaruhi hormon, suplai oksigen serta nutrisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H