Mohon tunggu...
M. A. Octaviani
M. A. Octaviani Mohon Tunggu... -

Student of Sampoerna Academy. Part of Hornbill House.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Identifikasi Unsur Intrinsik pada Cerpen

3 Maret 2017   07:02 Diperbarui: 3 Maret 2017   08:23 5420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Alur adalah maju mundurnya sebuah cerpen, ada tiga macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran (maju mundur).

Cerpen ini mengandung alur maju, karena di setiap kalimat per kalimat, paragraf per paragraf menceritakan untaian cerita yang selalu maju.

Sudut pandang

Sudut pandang merupakan cara pengarang memposisikannya dalam cerita.

  • Sudut pandang orang pertama pelaku utama. Biasanya menggunakan kata aku sebagai subjek tokoh utama.
  • Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Pada sudut pandang jenis ini, orang pertama hanya sebagai figuran saja.
  • Sudut pandang orang ke tiga serba tahu. Pengarang menceritakan orang lain berdasarkan pengamatannya namun pengarang sampai tahap menuliskan isi hati tokoh utama.
  • Sudut pandang orang ketiga pengamat. Pengarang hanya menuliskan apa yang mereka lihat.

Banyak macam-macam sudut pandang, namun cerpen ini menggunakan sudut pandang orang ketiga pengamat. Karena si pengarang dalam cerpen menceritakan tentang si Ardi yang menceritakan tentang kisahnya, detail dengan latar belakang yang diceritakan si penulis.

(…Namun Ardimerasa sudah penat dengan kerasnya hidup ini, malam ini dia berniat untuk mengakhirinya dengan meminum seteguk racun tikus ampuh yang baru dia beli dari warung. Dia pun memberanikan diri …)

Amanat

Amanat adalah pesan yang dapat disampaikan dalam cerpen.

Amanat dari cerpen ini : “ Hidup ini merupakan proses yang harus dijalani dari semua titik naik ataupun turunnya, harus kita hadapi. Mungkin kita boleh bereaksi apapun saat menjalani roller coaster yang sedang berjalan baik teriak, menangis, tertawa, atau apapun itu. Tapi tidak boleh meloncat dari kereta tersebut. Karena kita tidak bisa melihat akhir tujuan sesungguhnya dari Roller coaster tersebut. “

-Maria Anggi Octaviani(mao)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun