Mohon tunggu...
Manyils Loskova
Manyils Loskova Mohon Tunggu... wiraswasta -

jangan dihadapi, tapi di ingatkan. karena kita sebagai sesama manusia adalah saling mengingatkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kepompong sendiri

6 Mei 2012   14:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:38 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak menuntun mentari tetap jaga

malah membuat bayangan makin panjang.


awan terus berarak menguak terik. panas

memanggang harap paling ranum. maka

mari merenda kepompong sendiri dengan hati.

mari menjadi Yunus mendekam di anyir perut ikan

mari menjadi Yusuf meringkuk di kedalaman sumur.


baca! di dinding kepompong itulah risalah kita tercatat

segeralah dieja sebelum perjalanan penghabisan

atau kau cuma seonggok belulang di jalan buntu. Tak sesiapa

memberimu air prawitasari pelepas dahaga abadi.


®

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun