Promo BTS Meal yang baru saja diluncurkan McDonald's Indonesia membuat kehebohan. Salah satunya diakibatkan oleh antrean yang mengular di gerai-gerai McD yang membuat kewaspadaan masyarakat terhadap penularan Covid-19 meningkat.
Para pengejar promo BTS Meal sebagian besar adalah para penggemar boyband BTS yang mengejar packaging unik, eksklusif bernuansa ungu, dan logo collab McD dengan BTS. Begitu pula yang dinyatakan oleh Oca (17 tahun), seorang ARMY. Meski belum berhasil mendapatkan BTS Meal, ia berniat menyimpan packagingnya karena menganggapnya menarik. Menu makanan yang termasuk di dalam paket sebetulnya tidak bisa dibilang baru. Kecuali saus cajun yang merupakan saus favorit para member BTS.
Sementara itu, di media sosial, banyak opini menyudutkan keriuhan yang diakibatkan BTS Meal yang akan dijual periode 9 Juni 2021 hingga 9 Juli 2021 ini. Sebagian pihak menyebutnya sebagai fanatisme semu, sebagian lain melakukan pembelaan bahwa hobi dan kegemaran relatif pada setiap individu. Setiap individu berhak atas kesenangan dan kebahagiaan dirinya masing-masing.
Bukankah kesenangan itu sama seperti seseorang yang membeli tanaman hias sebagai penunjang hobi atau seseorang yang membeli merchandise tim sepakbola  kegemarannya?
Menurut pengertian harfiahnya, fanatisme adalah keyakinan yang terlalu kuat terhadap suatu ideologi atau kepercayaan. Hal-hal yang dihasilkan oleh fanatisme tersebut bisa jadi buruk, bisa jadi baik bagi keberlangsungan sistem sosial.
Menurut Oca lagi, peluncuran BTS Meal membawa kebaikan untuk banyak orang.
"Banyak driver yang jadi happy kemarin, entah itu karena suasana, di McD-nya atau tip banyak. Terus juga kan ARMY ada galang dana untuk driver ojol yang totalnya sekarang udah ratusan juta." Ujarnya.
Istilah fanatisme semu sebetulnya seringkali digunakan secara serampangan, bersamaan dengan ungkapan-ungkapan kasar dan menyudutkan. Istilah tersebut seringkali ditujukan secara subjektif pada pihak-pihak yang tidak disukai secara personal. Stigma negatif terhadap The Korean Wave yang ada selama ini membuat BTS Meal dan kerumunan yang disebabkannya menjadi semacam pelampiasan.
Melonjaknya pembelian BTS Meal dapat menjadi pembelajaran bagi banyak pihak, terutama dalam kaitannya dengan kepedulian bersama tentang pandemi Covid-19 dan penggunaan media sosial yang semakin tak kenal batas belakangan. BTS Meal mungkin bukan kegemaranmu, tetapi menyudutkan pihak lain tidak menyelesaikan masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H