Serupa, Yoga juga memperoleh pengalaman berbagi takjil melalui UKM Al-Fatih dengan kegiaqtan bernama Borju (Borong Jualan Umat). Kegiatan ini diawali dengan memborong jualan dari pedagang makanan dan minuman lalu dibagikan kepada mahasiswa FEB dan masyarakat yang membutuhkan. Nanda juga menjadi bagian dari acara berbagi yang diadakan oleh UKM JCM UIN Sunan Kalijaga. Sumber dana berasal dari infak selama satu bulan mengikuti kelas film.
Dari kedua kegiatan ini erat kaitannya dengan sedekah yang dapat memupuk empati dan simpati. Kegiatan seperti ini juga mengajarkan untuk menjadi bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Dalam HR At-Tirmidzi dijelaskan keutamaan dan ganjaran bagi orang yang bersedekah, "Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat dikala kebanyakan manusia tidur." Â
Bukber gas terus, Tarawih jangan tergerus
Ramadan, biasanya menjadi waktu untuk menjalin silaturahmi. Buka puasa bersama salah satunya. Akan tetapi jadwal buka puasa yang padat jangan dijadikan alasan untuk kita melupakan ibadah tarawih. Perbedaan jumlah rakaat tarawih dirasakan oleh mahasiswa yang baru tinggal di Yogyakarta.
"Tarawih di Jogja sangat beda dengan di Riau salah satunya di masjid UNY, di masjid tersebut menganut Islam NU tapi rakaat sholat tarawih cuman 8 dan 3 rakaat itu witir, sedangkan di Riau sholat tarawih nya 20 rakaat dan witir 3 rakaat, kemudian dari segi bacaan terjadi perbedaan kecepatan, di Riau agak cepat juga ayat nya pendek, sedangkan di Jogja bacaan nya lambat kemudian bacaan ayatnya panjang, tapi di dalam perbedaan tersebut tentunya kita masih menunaikan rukun sholat dan memaklumi perbedaan tersebut." tutur Yoga.
Tradisi Malam Takbiran dan Mudik
Indonesia menjadi negara yang erat kaitannya dengan berbagai tradisi. Takbiran yaitu tradisi yang dilakukan umat Islam untuk menandakan bahwasannya hari esok lebaran dengan mengumandangkan takbir dan kalimat-kalimat memuji keagungan Allah.
Seiring perkembangan zaman, takbiran tak hanya diam di tempat namun sudah banyak yang melakukan perubahan dengan mengadakan takbir keliling layaknya pawai. Takbir keliling seperti ini dialami oleh Dhihan, Mahasiswa Ilmu Tafsir dan Hadis UIN Sunan Kalijaga  yang menjadi anggota takmir di salah satu masjid. Dhihan bercerita jika takbir keliling membawa tandu sangatlah seru. Dimulai dari mengarahkan anak-anak TPA untuk membuat maskot dari imitasi bedug.Â