Trend menyimpan file pada platform cloud storage atau penyimpanan awan belakangan ini tengah meningkat cukup pesat. Ada berbagai macam alasan mengapa orang-orang saat ini mulai memanfaatkan teknologi cloud storage untuk menyimpan data maupun melakukan backup data penting milik mereka. Mulai dari cara penggunaannya yang mudah, file yang disimpan relatif "aman", gratis, tidak memerlukan tempat seperti media penyimpanan fisik lainnya, data yang mudah diakses dari mana saja, dan lain sebagainya.
Hingga saat ini, sudah ada berbagai brand-brand besar yang menyediakan layanan cloud storage secara gratis untuk digunakan oleh orang-orang. Mulai dari Google dengan Google Drive, Microsoft dengan OneDrive, DropBox, dan lain sebagainya.Â
Meskipun yang saya sebutkan tadi adalah brand-brand besar. Bukan berarti kita harus abai terhadap keamanan data yang kita simpan pada layanan cloud storage ya. Kita juga harus tetap aware terhadap data yang kita simpan. Mengapa? Karena bukan kitalah yang memegang kendali atas penyimpanan datanya. Melainkan pihak vendor lah yang memegang kendali sepenuhnya.
Pada kesempatan kali ini, saya akan coba membagikan bagaimana cara saya menyimpan data dengan aman pada platform cloud storage. Terutama untuk cloud storage dari Google yaitu Google Drive.Â
Berikut ini adalah cara-cara yang biasa saya gunakan agar data yang saya simpan aman di Google Drive:
1. Mengaktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA)
Jika platform yang kita gunakan memiliki fitur autentikasi dua faktor (2FA). Ada baiknya kita langsung mengaktifkan fitur tersebut. Fitur ini berfungsi untuk menambah lapisan kemana dari akun maupun platform yang kita gunakan.
Singkatnya, jika akun/email yang kita gunakan berhasil dibobol oleh orang lain. Akan tetapi kita sudah mengaktifkan fitur 2FA ini. Orang tersebut tidak akan bisa masuk atau mengakses akun/email kita.
2FA untuk setiap platform biasanya berbeda-beda. Untuk Google Drive sendiri 2FA yang digunakan bisa berupa konfirmasi jika itu kita yang login lalu memasukan password kembali, atau bisa juga dengan mengkonfirmasi login lalu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem Google.
2. Enkripsi File Penting Yang Disimpan
Alangkah baiknya jika ada file atau data penting yang kita simpan di layanan Google Drive kita berikan password terlebih dahulu. Cara memberikan password untuk file ini juga sangat mudah. Kita hanya harus mengkompres file atau data penting tersebut kedalam RAR/ZIP. Lalu memberikan password yang kuat, agar ketika sistem 2FA yang kita miliki berhasil ditembus. Data penting yang kita simpan masih aman karena dilindungi oleh password untuk melihat isinya.
Kenapa harus di RAR/ZIP? Karena sampai tulisan ini dibuat. Google Drive masih belum menyediakan fitur untuk mengenkripsi file kita secara langsung. Jadi sangat disarankan untuk melakukan hal ini jika memang ada data penting yang ingin kalian simpan atau backup dengan menggunakan Google Drive.
3. Jangan Kasih Hak Akses Sembarangan
Selain digunakan untuk menyimpan file. Google Drive juga dapat digunakan sebagai alat untuk kolaborasi kerja. Terutama untuk mengedit isi file tersebut. Untuk dapat mengedit file seperti mengubah isinya atau bahkan menghapusnya. Pengguna tersebut harus mendapatkan hak akses atau izin dari pemilik file.
Nah, hak akses atau izin ini sangat penting untuk kalian perhatikan. Saat ini ada 2 jenis hak akses file di Google Drive. Pertama sebagai pengujung biasa yang hanya bisa melihat dan mendownload saja. Lalu yang kedua adalah sebagai pengujung yang bisa memodifikasi file tersebut. Mulai dari mengedit isi filenya, hingga dapat menghapusnya.
Gunakan hak akses atau izin ini sebijak mungkin. Jangan sampai kalian memberikan hak akses file kalian sepenuhnya pada orang yang salah ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H