Mohon tunggu...
Manusia Biasa
Manusia Biasa Mohon Tunggu... -

aku memang manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah namun di hatiku hanya satu cinta untukmu luar biasa...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mana Nih yang Benar, AM atau KPK?

7 Oktober 2013   10:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:53 2144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waaa........... seru juga baca surat AM ke MK yang bocor ke media massa ya? Apa benar isi surat AM itu, karena juga membawa-bawa nama Allah lho... Susah juga ya jadinya untuk menebak siapa yang berbohong dan siapa yang berbuat benar? Kalau ternyata AM bohong, waduh hebat sekali dia berani benar mencatut nama Allah dan hukuman akhirat tidak akan terampuni (kata Al Quran lho). Tapi kalau AM yang benar, itu artinya KPK yang curang dong! Kasihan orang yang sudah terfitnah dan terjebak. Lalu, kalau sudah begini, kita orang kecil jadi percaya sama siapa ya? Siapa yang baik, siapa yang jahat, siapa pula serigala berbulu domba dari dua kubu itu?

Bukannya daku membela AM, tapi kalau melihat gerak-gerik KPK itu memang terlatih sekali. Maklum deh, pasukan KPK itu kan banyak yang berasal dari TNI dan Polri juga, jadi mereka pastinya sudah terlatih baik untuk melakukan pengintaian dan infiltrasi terhadap musuh. Enggak salah deh kalau pasukan KPK itu memang pasukan terlatih. Apalagi dalam soal intelijen, sudah pasti mereka paham benar dengan masalah memata-matai musuh.

Istilah kata, KPK adalah Komando Pasukan Khusus-nya sipil. Ini mungkin benar tapi daku jadi bertanya-tanya siapa yang memberi komando kepada KPK untuk bergerak. Apakah independen? Atau ada pesanan tersembunyi?. Kopassus saja tidak independen karena mereka pasti bertindak atas persetujuan sang komandan tinggi alias Panglima TNI. Bagaimana dengan KPK? Daku pikir tidak mungkin juga deh kalau KPK bergerak atas inisiatif komandan langsungnya, si Abraham Samad. Pasti ada komandan tertinggi juga yang menyetujui operasinya (mungkin ada di tangan presiden ya?) Yaaa... Semoga saja deh anggapan daku ini keliru dan memang KPK itu adalah lembaga independen tanpa bisa dipengaruhi presiden dalam bertindak. Jadi siapapun yang kena tangkap KPK adalah murni hasil penyelidikan bukan dari pesanan presiden (bukan begitu kawan?)

Di lain sisi, daku  juga tidak membela KPK (jadi adil kan?), ya kita bisa menilai deh selama ini siapa AM itu? Dari suara-suara sumbang yang bermunculan setelah penangkapan AM itu, ada juga yang melaporkan kelakuan bejat AM sewaktu menjadi hakim MK. Ada setoran dana tertentu jika ingin kasus sengketanya dimenangkan dalam putusan MK. Jadi, kalau melihat ini, pantas deh KPK untuk meringkusnya. Selamat buat KPK ya! :)

Melihat isi surat AM ke MK dengan operasi KPK yang hebat, jadi bikin bingung daku nih, siapa yang benar? hayo ngacung! Wkwkwk... Yang jelas sih minggu lalu daku lagi asyik-asyik mengamati cuap-cuap Robert Tantular (eks pemilik Century Bank) yang memberi tiga bukti terbaru ke KPK buat mengungkap aliran dana hampir Rp. 5.700.000.000.000,- (lima triliun rp) yang mengalir kemana tauk, eeeeeeh... perhatian kita pindah lagi ke kasus penangkapan AM. Mudah-mudahan ini bukan pengalihan isu media ya pak! :)

Jimly vs Mahfud

Dampak dari penangkapan AM, kok ya ada saja yang memanfaatkan situasi ini dengan pencitraan diri. Mana yang bikin ironis adalah sama-sama mantan Ketua MK juga, antara Jimly Asshiddiqqie dan Mahfud MD. Mereka saling menyerang seolah-olah masing-masing pihak yang paling suci sewaktu memimpin MK. Anehnya kok ya mereka bisa-bisanya cepat sekali mengeluarkan pendapat soal AM itu dalam hitungan jam lagi. Karena bagaimana pun juga mereka pernah bagian dari MK. Ini kan sama saja dengan membuka aib sendiri. Mungkin mereka berharap akan ada parpol yang mau melirik buat dijadikan capresnya (Wkwkwkwk).

Semakin lucu melihat kelakuan mereka yang katanya pakar-pakar hukum di sini malah sindir-menyindir lewat twitter. Apa memang seperti ini ya cerminan pejabat di Indonesia? Helloooow... Kalian sudah tua, kalau ingin nyapres ya lewat bukti nyata dong, terjun ke masyarakat dan mendengar aspirasi bawah apa sih yang diinginkan rakyat kecil? Jangan lewat pencitraan diri ah, rakyat butuh makan kale bukan cari pemimpin yang pinter ngomong doang, okay mas bro? Copy paste lagi saja deh: Lalu, kalau sudah begini, kita orang kecil jadi percaya sama siapa ya? Siapa yang baik, siapa yang jahat, siapa pula serigala berbulu domba dari dua kubu itu? Wkwkwkwk.

Sumber-Sumbernya: 1, 2, 3, 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun