Mohon tunggu...
Ardy Baidhowy
Ardy Baidhowy Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Tulisan biasa

Ha?

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bumi Bulan (3)

8 Desember 2019   14:51 Diperbarui: 8 Desember 2019   14:50 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Saranku, sebelum kau sampaikan ini, tolong lihat kondisinya. Jangan sampaikan ini kalau dia tidak sedang baik-baik saja."

"Tapi kau tau sendiri, Bumi saat ini selalu tidak baik-baik saja."

"Itulah maksudku. Kau tak perlu menyampaikannya. Ini urusanku. Terima kasih sudah bersedia mendengarkan. Tapi biar ini kutangani sendiri, kutanggung sendiri. Lagipula, kalaupun kau menyampaikannya, apa kamu berani menjamin pesan-pesanku akan menggerakkan hatinya? Kurasa tidak."

"Maaf, aku hanya berusaha membantu. Akan kuusahakan sebaik mungkin. Tapi jika sekiranya beresiko, akan kuurungkan niatku."

"Baik, terima kasih. Titip salam ke Bumi. Bilang, Bulan masih tetap akan memperjuangkannya, bagaimanapun keadaannya."

"Baik, Bulan."

"Oh, satu lagi. Tapi ini tak harus kau sampaikan kepadanya. Jujur saja, Matahari membuatku iri. Dia bisa membuat Bumi mencintainya diam-diam. Sedangkan kalau kau tau, sesuatu yang dilakukan diam-diam biasanya lebih serius, lebih sungguh-sungguh. Aku iri padanya."

"Cukup. Lama-lama aku jadi ikut sedih mendengarmu begini."

"Maaf."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun