"Saranku, sebelum kau sampaikan ini, tolong lihat kondisinya. Jangan sampaikan ini kalau dia tidak sedang baik-baik saja."
"Tapi kau tau sendiri, Bumi saat ini selalu tidak baik-baik saja."
"Itulah maksudku. Kau tak perlu menyampaikannya. Ini urusanku. Terima kasih sudah bersedia mendengarkan. Tapi biar ini kutangani sendiri, kutanggung sendiri. Lagipula, kalaupun kau menyampaikannya, apa kamu berani menjamin pesan-pesanku akan menggerakkan hatinya? Kurasa tidak."
"Maaf, aku hanya berusaha membantu. Akan kuusahakan sebaik mungkin. Tapi jika sekiranya beresiko, akan kuurungkan niatku."
"Baik, terima kasih. Titip salam ke Bumi. Bilang, Bulan masih tetap akan memperjuangkannya, bagaimanapun keadaannya."
"Baik, Bulan."
"Oh, satu lagi. Tapi ini tak harus kau sampaikan kepadanya. Jujur saja, Matahari membuatku iri. Dia bisa membuat Bumi mencintainya diam-diam. Sedangkan kalau kau tau, sesuatu yang dilakukan diam-diam biasanya lebih serius, lebih sungguh-sungguh. Aku iri padanya."
"Cukup. Lama-lama aku jadi ikut sedih mendengarmu begini."
"Maaf."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H