Mohon tunggu...
Imanuel H. Mimin
Imanuel H. Mimin Mohon Tunggu... Buruh - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka kepada Pemda Kab. Pegunungan Bintang

15 Mei 2021   09:25 Diperbarui: 4 Maret 2022   10:22 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali kondisi kritis yang dialami atara lain : seperti mengalami cuti kuliah, diusir karena tidak membayar uang kos/kontrakan, kelaparan, utang menumpuk di warung makan, sampai dengan kurangnya uang biaya pengobatan rumah sakit mengakibatkan beberapa aset putra-putri terbaik daerah meninggal dunia.

Dengan mengalami kondisi tersebut, maka banyak Mahasiswa/i yang memutuskan untuk tidak lanjut kuliah lalu balik ke Papua. Dan ada juga yang tetap mempertahankan diri dengan apa adanya demi menyelesaikan studinya.

Dengan melihat kondisi ini, pertanyaan yang sering muncul dibenak saya adalah sebagai berikut :

Berapa banyak sarjana atau magister asal Pegunungan Bintang yang sudah dicetak? Berapa banyak Dokter dan Doktor bahkan Profesor orang asli putra/i daerah Pegunungan Bintang? Berapa Pengusaha Sukses orang asli Pegunungan Bintang? Dll.

Mungkin pertanyaan seperti di atas hanya dapat dijawab oleh Kepala Dinas Pendidikan dan BPSDM ataukah Bupati Pegunungan Bintang sebagai orang nomor satu (pengambil kebijakan) di Kabupaten?.

Harus diketahui bersama, bahwa pendukung perubahan atau kemajuan suatu daerah, salah satunya adalah Mahasiswa. Karena Mahasiswa adalah "Agent Of Change". Mahasiswa dapat merasakan, melihat, mempelajari, meneliti, dan mengkritisi suatu pembangunan ataupun kebijakan yang tidak relevan dengan kehidupan sosial masyarakat secara keseluruhan dalam suatu daerah. Setelah melihat, meneliti atau bahkan mengkritisi, Mahasiswa akan berani memberikan pendapat, saran dan solusi dari problem yang dinilai tidak relevan tersebut. Dengan demikian pembangunan suatu daerah akan maju jauh lebih baik dari sebelumnya.

Maka dari itu, sebagai Mahasiswa yang terpelajar, saya merasa bahwa masa depan kemajuan  daerah Kabupaten Pegunungan Bintang juga ada di pundak saya dan sodara-sodari saya yang berasal dari seluruh Tanah Papua atau khususnya Pegunungan Bintang. Saya juga  merasa bahwa saya bersama seluruh Mahasiswa/i dan Pelajar Aplim-Apom adalah aset daerah.

Saya pribadi, memohon kebijaksanaan Pemerintah Daerah, dalam hal ini terlebih kepada Bapak Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang untuk segera mengatasi persoalan-persoalan tersebut, karena akan berdampak buruk pada masa depan Kabupaten Pegunungan Bintang nantinya.

SARAN 

1. Melanjutkan MoU dengan mitra kerjasama.

2. Memfasilitasi Mahasiswa/i yang melanjutkan S2 & S3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun