• Pendekatan berbasis ekosistem
Dengan cara memperhatikan seluruh komponen ekosistem pesisir dan interaksi di antara mereka. Pendekatan berbasis ekosistem adalah sebuah strategi pengelolaan sumber daya alam yang mengintegrasikan semua komponen dalam suatu ekosistem – baik itu biotik (tumbuhan, hewan, mikroorganisme) maupun abiotik (tanah, air, udara) – dan mempertimbangkan interaksi kompleks di antara mereka. Dalam konteks pesisir, pendekatan ini mengacu pada pengelolaan wilayah pesisir secara menyeluruh, dengan tujuan menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.
• Pendekatan jangka Panjang
Mempertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan yang diambil. Pendekatan jangka panjang adalah sebuah filosofi atau strategi dalam pengambilan keputusan yang memperhitungkan tidak hanya dampak segera, tetapi juga konsekuensi jangka panjang dari setiap tindakan. Dalam konteks pengelolaan sumber daya alam, khususnya di wilayah pesisir, pendekatan ini sangat krusial karena ekosistem pesisir memiliki dinamika yang kompleks dan rentan terhadap perubahan.
• Pengembangan kapasitas
Meningkatkan kemampuan masyarakat dan pemerintah dalam mengelola wilayah pesisir. Pengembangan kapasitas adalah proses berkelanjutan untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok, atau organisasi dalam mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pengelolaan wilayah pesisir, pengembangan kapasitas bertujuan untuk membekali masyarakat dan pemerintah dengan pengetahuan, keterampilan, dan sumber daya yang diperlukan untuk mengelola sumber daya pesisir secara berkelanjutan.
Tujuan utama ICZM
ICZM, sebuah pendekatan terpadu untuk pengelolaan wilayah pesisir, memiliki tujuan utama yang saling terkait. Salah satu tujuan utamanya adalah melindungi dan melestarikan ekosistem pesisir. Ini mencakup upaya menjaga kualitas air laut agar tetap bersih dan sehat, mencegah terjadinya erosi pantai yang dapat merusak garis pantai, serta melindungi habitat berbagai jenis satwa laut dan menjaga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Dengan demikian, ekosistem pesisir dapat berfungsi secara optimal dan memberikan berbagai manfaat bagi manusia.
Selain menjaga kelestarian lingkungan, ICZM juga bertujuan untuk memanfaatkan sumber daya pesisir secara berkelanjutan. Potensi sumber daya pesisir seperti perikanan, pariwisata, dan energi laut sangat besar. Namun, pemanfaatannya harus dilakukan dengan bijaksana agar tidak merusak lingkungan. ICZM berupaya mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ini sambil tetap menjaga keseimbangan ekosistem.
Wilayah pesisir seringkali menjadi arena konflik penggunaan lahan yang melibatkan berbagai kepentingan. Di satu sisi, ada kepentingan untuk mengembangkan sektor pariwisata dan industri, di sisi lain ada kepentingan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir. ICZM berperan penting dalam mengelola konflik ini dengan mencari solusi yang seimbang dan adil bagi semua pihak.
Tujuan akhir dari ICZM adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Dengan mengelola sumber daya pesisir secara berkelanjutan, ICZM dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir, misalnya melalui peningkatan hasil tangkapan ikan, pengembangan pariwisata, dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, ICZM juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat pesisir agar mereka dapat berperan aktif dalam pengelolaan wilayah pesisir dan meningkatkan kualitas hidup mereka.