Fitovolatilisasi: Tanaman menyerap polutan dan melepaskannya ke atmosfer dalam bentuk yang kurang berbahaya.
Jenis tanaman yang bisa diigunakan untuk fitoremediasi antara lain sebagai berikut:
Hyperaccumulator: Tanaman yang memiliki kemampuan luar biasa dalam mengakumulasi logam berat dalam jaringan tanamannya. Contohnya adalah Thlaspi caerulescens (Arabidopsis) untuk kadmium dan Vetiveria zizanioides (vetiver) untuk berbagai logam berat.
Halophytes: Tanaman yang dapat tumbuh di tanah dengan kadar garam tinggi.
Tanaman Air: Tanaman seperti eceng gondok dan kangkung sering digunakan untuk mengolah limbah cair.
Penerapan Fitoremediasi:
Pengolahan Air Limbah Industri: Mengurangi kadar logam berat pada limbah industri seperti pertambangan, tekstil, dan elektroplating.
Remediasi Tanah Tercemar: Membersihkan tanah yang terkontaminasi oleh tumpahan bahan kimia atau aktivitas industri.
Pengolahan Limbah Pertanian: Mengurangi kadar pestisida dan pupuk dalam air limpasan pertanian.
Fitoremediasi ini menawarkan pendekatan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah pencemaran air dan tanah. Meskipun memiliki beberapa keterbatasan, teknologi ini memiliki potensi besar untuk diaplikasikan secara luas, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas.
Teknologi Pengelolaan Limbah padat