Mohon tunggu...
Manuel Maleaki
Manuel Maleaki Mohon Tunggu... -

investor, bankir, analis, ekonom, penasehat keuangan\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Quo Vadis Pemilu Presiden 2014 dan Pasar Saham

13 Mei 2014   20:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2349

12,76%

Sumber: Trimegah

Tampak pasar ekuitas juga bergerak dalam tren positif di tahun pemilu 2009, menanjak di kisaran 0,03% hingga 12,8% terutama dengan magnitude tertinggi sebulan setelah terselenggaranya pemilu satu putaran tersebut.

Akankah sejarah berulang di pilpres 2014 Juli ini?

Sejumlah catatan dapat kita ambil diantaranya:

1.Pak Wiranto adalah kandidat dengan rekor terbanyak maju sebagai calon di pilpres dalam 10 tahun terakhir. Pada pemilu 2014 beliau masih dinominasikan namun dengan perolehan suara 5% dan mengingat kebijakan beliau untuk cenderung menjadi power broker maka probabilita maju menjadi cawapres pun mengecil.

2.SBY, JK, dan Mega masih menjadi episentrum politik di Tanah Air, mewakili bendera partai masing-masing, sebagai king maker.

3.SBY dan Partai Demokrat masih belum menunjukan aksinya sampai tulisan ini dibuat tanggal 12 Mei 2014 namun media mengabarkan akan memunculkan kejutan last minute mendekati tanggal pendaftaran kandidat 18-20 Mei 2014. Namun posisi sebagai besan Hatta Rajasa cawapres akan membuatnya memiliki leverage terhadap koalisi yang dipimpin Prabowo / Partai Gerindra yang menjadi kandidat dengan elektabilitas tertinggi dan sudah didukung PPP, PAN, dan PKS.  Hatta sendiri menurut media akan resign dari Menko Perekonomian untuk berpasangan dengan Prabowo.

4.Mega dan PDIP sebagai pemenang Pileg 2014 masih akan menggadang Jokowi dengan calon wapres yang hanya mereka berdua yang tahu, namun pastinya dari luar Jawa. Dukungan kerjasama telah diraih dari Nasdem dan PKB.

5.JK masih berhasrat untuk menjadi cawapres diantara king maker lainnya, melakukan leverage politik via Partai Nasdem yang menjadi ‘mitra kerjasama’ PDIP namun masih menunggu rekomendasi Mega-Jokowi. JK menurut media juga dapat membawa suara sebagian Partai Golkar, rumah asalnya dahulu ketika maju cawapres dan capres pada pilpres periode sebelumnya. Partai Golkar sebagai kekuatan dengan jumlah suara 15% masih belum menemukan “jodohnya” namun disinyalir akan menjadi kekuatan penentu jika ARB sebagai nahkoda dapat memainkan tarian cantik, apakah dengan SBY, Mega, atau Prabowo.

Selanjutnya akankah pasar saham bereaksi sama seperti dua periode sebelumnya?

Dari informasi yang beredar pasar modal dan investor asing cenderung positif pada kandidat Jokowi ketimbang kandidat Prabowo, sehingga jika pilpres berlangsung dua putaran atau Prabowo memimpin polling atau bahkan memenangkan pilpres di putaran pertama sejumlah analis memperkirakan pasar saham berpotensi mengalami pullback untuk mendiskon meningkatnya iklim ketidakpastian investasi di pasar finansial

Namun seminggu dan sebulan pertama pasca pilpres akan menjadi momen yang menarik dan penuh harap di pesta rakyat tahun ini, terutama bagi rakyat di pasar modal Indonesia. Semoga yang terbaik yang memimpin negeri ini, dan pastinya yang menggerakan indeks harga saham ke level tertinggi sepanjang masa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun