Mohon tunggu...
Melda Imanuela
Melda Imanuela Mohon Tunggu... Penulis - Founder Kaukus Perempuan Merdeka (KPM)

Trainer, Education, Gender and Financial Advisor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hoax Ancaman Kebhinekaan Indonesia

6 September 2017   01:56 Diperbarui: 6 September 2017   22:29 1401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan perkembangan jaman yang disebut era digital dan milenial memberikan dimensi yang serba mudah dan cepat dalam mengakses semua informasi. 

Hoax menjadi trend di kalangan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. Trend karena saat ini "hoax" menjadi perbincangan hangat baik di media massa maupun media sosial.  Belakangan ini "hoax"  dianggap meresahkan publik dengan informasi yang tidak bisa dipastikan kepastiannya bahkan sebagai ancaman Kebhinekaan. 

Pemberitaan palsu dalam bahasa Inggrisnya "hoax" adalah suatu kata yang digunakan untuk menunjukkan pemberitaan palsu atau usaha untuk menipu atau mengakali pembaca atau pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu. 

Terkuaknya Kasus Saracen yang diduga  sindikat yang aktif menyebarkan berita bohong bernuansa SARA di media sosial berdasarkan pesanan. Adanya anggapan sindikat ini kegiatan yang terorganisir, bukan aksi individu semata. 

Sama halnya dengan Tragedi Kekerasan Rohingya, Myanmar disinyalir adanya beberapa pemberitaan "hoax" melalui foto-foto yang beredar diduga oknum yang tidak bertanggung jawab ujung-ujungnya membuat provokasi final dan adu domba. Bahkan Genosida Rohingya ini diduga sebagai sarana menyudutkan pemerintahan Jokowi. 

Pentingnya pemberantasan "hoax" untuk disikapi bersama. Masyarakat dalam kondisi sekarang ini lebih jeli dan mengecek ulang informasi yang diterima, jangan sampai informasi "hoax" malah memperburuk suasana apalagi membuat permusuhan antar sesama terutama masyarakat Indonesia.  

Situasi kondisi perpolitikkan di negara ini semakin lama makin memanas jelang pilkada serentak tahun 2018 dan pilpres 2019. Banyak hal bisa dijadikan alat mengiring dan menjatuhkan bagi mereka yang haus, tamak dan budak kekuasaan. Bahkan "hoax"  menjadi ajang bisnis bukan hanya untuk merauk keuntungan yaitu uang melainkan juga pundi-pundi suara jelang pemilu. 

Unsur SARA saat ini menjadi isu yang begitu sensitif di kalangan masyarakat Indonesia. Trend pemilu sekarang ini menggunakan SARA sebagai alat propaganda untuk menjatuhkan calon pemimpin yang menjadi saingannya. 

Kebenaran adalah kebohongan yang diulang seribu kali menurut Adolf Hitler. Hal ini menandakan adanya pengaruh pengulangan atau repitisi sebuah pesan terhadap efektifitas terhadap tersampaikan pesan tersebut. Jadi segala sesuatu yang sebenarnya adalah suatu kebohongan yang diulang-ulang akan menjadi suatu kebenaran. 

Pentingnya masyarakat lebih secara cerdas dan kritis terhadap pemberitaan "hoax"  karena jika tidak disikapi secara benar akan menumbuhkan kebencian dan menafikkan nilai-nilai Pancasila yang selama ini menjadi pandangan hidup berbangsa dan bernegara. Indonesia merupakan rumah kita bersama, pondasi bangunan ini menjadi kokoh dengan berpegang teguh pada Pencasila. 

#StopHoax

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun