Mohon tunggu...
Ilham
Ilham Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang blogger.

Saya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

2 Macam Kebahagiaan: Bahagia Masih Hidup Sampai Saat Ini

13 Juni 2022   18:18 Diperbarui: 14 Juni 2022   08:28 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih hidup sampai saat ini adalah sebuah kebahagiaan yang bisa kita rasakan dan nikmati saat ini juga. Bersyukurlah karena masih hidup sampai saat ini, sampai detik ini. 

Tidak semua orang pasti akan bangun di pagi hari dari tidurnya di malam hari untuk bisa menghirup udara di sekitarnya yang segar dan merasakan sinar matahari yang menyengat tubuhnya lagi.


Catatan: baca liriknya saat sedang mendengarkan lagu di atas karena sedikit berkaitan dengan topik artikel ini.

Nyawa masih berada di dalam tubuh ini adalah sebuah kebahagiaan sederhana dan paling dasar yang dulu tidak saya sadari. Saya baru menyadarinya akhir-akhir ini ketika sedang membaca buku yang berjudul, Berani Tidak Disukai, yang ditulis oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga.

Artikel ini juga sedikit terinspirasi dari teori-teori psikologi dan filosofi yang ditulis oleh kedua penulis dari Jepang itu. Untuk lebih akurat, silahkan menuju ke: MALAM KEEMPAT, Di manakah pusat dunia ini, Hadir di Sini Saat Ini, Halaman 224, di buku, Berani Tidak Disukai. Bukunya bisa kamu beli di Gramedia atau mungkin juga tersedia di toko-toko biasa atau online langgananmu.

Ini adalah salah satu dari 2 artikel yang membahas mengenai kebahagiaan dalam artikel series yang berjudul, "2 Macam Kebahagiaan." Artikel selanjutnya akan membahas mengenai: "2 Macam Kebahagiaan: Kebahagiaan Datang dari Memecahkan Sebuah Masalah."

Silahkan ditunggu kalau mau membacanya.

Terimakasih sudah membaca artikel ini. Silahkan komentar di bawah mengenai sebuah ide tentang kebahagiaan di dalam kehidupan ini versi dirimu sendiri. Mari saling berbagi sebuah ide satu sama lain agar saya senang, kamu pun juga senang. Solusi sama-sama senang, bukan? Ha-ha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun