Mohon tunggu...
User Not Defined
User Not Defined Mohon Tunggu... Administrasi - Keterangan harus diisi

Bio harus diisi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malaysia Menuju Reformasi

13 Desember 2012   09:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:45 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sangat tertarik ketika mendengar berita tentang adanya penghinaan di salah satu media massa Malaysia terhadap mantan presiden Indonesia, Pak Habibie. Sedikit banyak saya mengetahui kondisi pergolakan politik di Malaysia setelah berkuliah di Malaysia dan bergaul dengan banyak orang di sana, baik mereka yang mendukung pemerintahan UMNO sekarang, maupun yang istilahnya "mengutuk" rezim UMNO yang sudah 50 tahun memerintah negeri itu.

Dapat saya katakan, Malaysia saat ini sudah cukup maju; dalam artian kalau kita pergi jalan-jalan ke Kuala Lumpur dan Putrajaya misalnya, kondisinya sungguh jauh berbeda kalau kita pergi ke Jakarta. Di sana kelihatannya rapi, teratur, canggih, bersih, dan tidak kumuh. Hal ini juga bisa lebih terasa kalau kita tinggal di sana. Tingkat ekonomi rakyatnya baik, tidak ada jurang yang cukup jauh antara orang kaya dan orang miskin, dan sangat sulit mencari orang miskin, pengemis atau gelandangan di Malaysia. Kesejahteraan ekonomi yang demikian yang akhirnya menyebabkan banyaknya SDM Indonesia yang kemudian memilih untuk mengabdi di Malaysia, baik itu para pengajar (guru, dosen, profesor), pekerja ahli, dan bahkan buruh pabrik atau perkebunan.

Namun ada satu hal yang agak "mengganjal" apabila anda lebih teliti melihat kondisi negara itu. Cobalah sesekali untuk melihat siaran berita di TV nasional (RTM1, RTM2, TV3, dll) atau membaca koran-koran utama (Berita Harian, Utusan Malaysia, Metro, Kosmo, dll). Jarang sekali; atau hampir tidak pernah ada berita yang mengabarkan kasus-kasus negatif dalam pemerintahan, atau istilahnya "berita jelek". Semuanya berita indah dan manis mengenai Malaysia. Malaysia itu maju, rakyatnya makmur, ekonominya sejahtera, dan lain sebagainya. Sungguh amat berbeda kalau anda melihat/membaca berita di Indonesia. Isinya mengenai kasus korupsi & skandal pemerintahan semua. Betul?

Menurut hemat saya, hal ini disebabkan karena hampir semua media terkemuka di Malaysia ternyata dikontrol langsung oleh pemerintah (yang saat ini adalah UMNO). Bahkan tidak jarang dan tidak aneh kalau banyak sekali berita yang "mengutuk" atau menjelek-jelekkan partai oposisi, yakni Pakatan Rakyat (yang dipimpin oleh Pak Anwar Ibrahim). Maka tidak dapat dipungkiri, memang selalu terjadi percekcokan di antara kedua kubu ini. Pakatan Rakyat tidak henti-hentinya memberitakan kejelekan yang dilakukan pemerintah UMNO, seperti tidakan korupsi, skandal, dan politik kotor lainnya. Hal ini tentu menjadi ketakutan besar bagi UMNO jika di pemilu mendatang, rakyat akan lebih mendukung Pakatan Rakyat sehingga melengserkan pemerintahan yang nota bene rezimnya sudah memerintah sejak negara itu merdeka.

Ketika Anwar Ibrahim, seorang "musuh UMNO" mengundang BJ Habibie, seorang presiden yang memulai Reformasi Indonesia untuk memberikan ceramah di Malaysia, tentu saja UMNO bereaksi. Istilahnya, Lho, ini kan BJ Habibie yang sudah "melengserkan rezim Soeharto", mau apa dia ke Malaysia? Apa Anwar mau berguru kepada BJ Habibie untuk melengserkan UMNO?

Bukannya saya ingin ikut campur masalah politik di negeri tetangga (ya iya, lha masalah politik di negeri sendiri saja masih begini), tapi ini bentuk dukungan kepada teman-teman saya di Malaysia yang sebentar lagi akan mengikuti pemilu. Mereka sendiri yang sudah merasakan bagaimana pemerintahan selama ini berjalan. Tentu mereka tahu siapa yang seharusnya mereka coblos untuk memerintah di masa mendatang, dan saya berharap yang terbaik untuk Malaysia. Anda mungkin beranggapan Malaysia sudah maju dan makmur. Mohon catat: Anda baru melihat Kuala Lumpur saja. Anda belum melihat bagaimana kondisi kesejahteraan di pelosok, seperti misalnya di Malaysia Sarawak & Sabah (Kalimantan). Ha-ha.

Terlepas dari adanya berita-berita buruk baik mengenai pemerintah, ataupun mengenai Anwar Ibrahim, yang terpenting bagi saya adalah terciptanya hubungan damai yang positif antara Indonesia dan Malaysia. Kita sebagai rakyat Indonesia sudah tahu, bagaimana sikap pemerintah Malaysia terhadap kita. Itulah UMNO. Silakan anda menilai sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun