Mohon tunggu...
Mansurya Manik
Mansurya Manik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Pendidikan

KOMUNITAS KOMPETENSI LITERASI DAN NUMERASI

Selanjutnya

Tutup

Politik

M. Qodari "Menggonggong" untuk Jokowi Tiga Periode, Lupa SBY Pernah Menang Pilpres 60,80 persen

7 September 2021   11:16 Diperbarui: 7 September 2021   11:44 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tadinya jumawa akan melawan kotak kosong, malah jadi meringkuk dikotak kosong. Mungkinkah SBY bersanding dengan Puan Maharani ?, sangat dimungkinkan. Apa dasarnya ?. dasarnya sampai hari ini elektabilitas Puan Maharani masih jauh dibawah Anies Baswedan dan Ganjar Pranawo. Sedangkan SBY pernah merasakan popularitas dan elektabilitas yang tinggi. Mereka berpasangan untuk satu periode, dalam periode ini SBY menjadi mentor bagi Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono, selanjutnya pada periode kedua berpasanganlah antara Puan Maharani dan Agus Hari Murti Yudhoyono. 

Terus saja kelindan berkait oligarki kekuasaan berputar diantara mereka saja. Apa ada kemungkinan lain ?. tentu saja ada. Jokowi diusung oleh Nasdem dan Prabowo diusung oleh Gerindra. Bergabungnya Nasdem dan Gerindra sudah cukup tiket minimal 20 persen. Jargon Nasdem selama ini adalah Nasdem Partaiku, Jokowi Presidenku sekarang inilah saat yang sangat tepat untuk mengambil Jokowi dari PDIP, artinya posisi Jokowi bebas transfer. 

Bagaimana dengan PKB ?. kalau SBY maju tentu Muhaimin Iskandar akan dukung SBY. Dia punya hutang budi yang tidak terhingga pada SBY. Karena jasa-jasa baik penguasa masa itu kursi Ketua Umum PKB bisa dia pertahankan walaupun sudah dipecat oleh Ketua Dewan Syuro Abdurrahman Wahid. Bagaimana dengan Partai PAN,Partai PKS,Partai Golkar dan Partai PPP jika Jokowi bertaraung dengan SBY ?. semuanya dapat dibicarakan dan dimusyawarahkan. Yang penting dan harus selalu diingat, tidak ada makan siang yang gratis.

Poin keempat : dari tiga poin yang disampaikan diatas, untuk M.Qodari dan kawan-kawan sudah cukup dan berhentilah  menggonggong dari memunculkan hal yang tidak prinsip, asahlah otak untuk membangun  sumber daya manusia yang unggul. Tuhan Yang Maha Kuasa telah memberi otak sebagai kekuatan akal pikiran, itulah mukjijat untuk manusia berpikir benar. Kalau otak manusia tidak dipergunakan untuk berpikir benar, sungguh manusia itu lebih rendah dari lembu, karena lembu otaknya masih bernilai ekonomi, dihidangkan dalam benuk sajian makanan bagi yang terbiasa memakannya.

# Pegiat Pendidikan

# Ketua Badan Litbang Partai PAN Jawa Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun