Mohon tunggu...
Mansoer Hidayat
Mansoer Hidayat Mohon Tunggu... -

anak Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koruptor.....Masih Dibutuhkan Bangsa Ini!!!

2 Juni 2011   16:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:56 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Banyak kalangan untuk sementara ini yang sangat apatis dengan korupsi, kadang-kadang juga sangat marah luar biasa sampai-sampai membabi buta. Padahal kemarahan yang terlalu, emosi yang berlebihan itu tidak bagus, karena itu akan menyebabkan pandangan dan kesadaran kita menjadi lebih tidak terkontrol dan akhirnya membuat koruptor pada tertawa. Oleh karena itu disini saya akan membuat tulisan yang mungkin bisa dipakai oleh 2 kelompok yang berkepentingan. Pertama, koruptor itu sendiri dan kedua, para penegak keadilan di masyarakat dan pejuang yang anti korupsi (maaf itupun bukan yang hanya teriak-teriak di media)

Sebenarnya korupsi itu bisa menimpa kita sebagai manusia biasa karena kadang korupsi itu sangat berhimpitan dengan kegiatan kehidupan kita. Ada korupsi waktu ada juga korupsi proyek dan yang paling parah korupsi kekuasaan.  nah pelaku korupsi itupun biasanya macam-macam lo dan terbagi dalam 3 kategori. Pertama, koruptor bodoh yang kasusnya sampai masuk koran dan diadili kemudian dipenjara, Kedua, koruptor terpeleset dimana kasusnya dikorankan dan kadang diadili tapi gak sampai masuk penjara, contohnya seperti nazaruddin atau ada yang lari ke Singapura. ketiga, adalah koruptor hebat, dimana ia korupsi tapi tidak pernah dikorankan dan malah dihargai di masyarakat. Nah yang akan saya kemukakan adalah jenis ketiga atau koruptor yang hebat ini karena menyebabkan teman-teman dan masyarakat senang lo.

Koruptor yang hebat biasanya punya trik yang sangat bagus. Ia pertama kalai bahkan derlaku bukan seperti koruptor. Melakukan banyak hubungan dengan segala macam jaringan mulai dari orang-orang mafia jalanan (preman) masyarakat sampai kepada penegak hukum , pemertintah sampai pemuka-pemuka agama sekalipun. Dalam menjaring teman-teman dan msyarakat koruptor ini biasanya banyak menawarkan kebaikan, mulai dari mentraktir orang-orang sekitar, membeli rokok untuk kawan-kawan sampai memberikan amplop untuk ongkos bensin. Dari sini teman-teman (preman) maupun masyarakat dipancing untuk menilai kebakannya. kemudian setelah teman-teman di masyarakat dan pendukung sudah banyak dia mulai mendekati penegak hukum dengan trik yang sama dan hanya besarnya keuangan yang berbeda. Setelah itu mereka mulai berani lobi-lobi terhadap aparat pemerintahan. Mereka menawarkan jasa yang luar biasa mulai mengirim paket parcel maupun paket kunci mobil. Jadi bagi koruptor seperti ini, korupsi itu diibratkan bisnis lo, harus bermodal dulu. Nah setelah mendapatkan hasil dari korupsinya itu biasanya mereka melakukan pendekatan tyerhadap tokoh-tokoh keagamaan, mulai dari menawarkan jasa pembangunan masjid maupun bantuan program untuk madrasah maupun TPQ dengan program-program sosialnya. Setelah para kyai dan pemuka agama bisa didekati, biasanya mereka mengajak naik haji atau umroh bersama dengan aparat penegak keadilan, aparat pemerintah maupun oknimkyai tersebut. Disisni baru sempurna yang namanya pencurian uang negara tersebut.

Oleh karena kedermawanannya tersbut sang koruptor kerap dilindungi oleh berbagai macam kepentingan mulai dari masyarakat sampai kepada pemuka agama. Ada semboyan dalam korupsi itu ada yang namanya bagi-bagi rezeki, sehinmgga orang-orang diskeitarnya merasa ketergantungan. dan susahnya masyarakat kita itu masih suka yang namanya dengan bantuan langsung cair. jadi apapun kiat yang dilakukan oleh kawan-kawan pegiat anti korupsi tetap tidak akan pernah bisa menyaingi dan menguak kebobrokan koruptor karena kelihaian ini.

Setelah melihat kiat-kiat diatas   , sekarang tergantung kita. Apakah mau jadi koruptor, atau mau melawan koruptor. Tapi yang jelas kalau ada seseorang menawarkan kebaikan yang tidak ada sebab kerjanya itu perlu dan patut dicurigai lo. Oleh karena itu yang bisa ditekankan disini untuk melawan korupsi, pertama, jangan emosional yang membabi buta dan tetap tenang sehingga tidak kehilangan jejak, kedua, jangan mau ditawarkan kebaikan yang macam-macam sebelum kenal betul siapa dirinya dan bagaimana dapatnya uang.

Sekarang, selamat mencoba mau jadi korptor maupun pejuang anti koruptor...dua-duanya masih dibutuhkan oleh bangsa ini!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun