Sepakbola merupakan olahraga paling populer di dunia dan saat ini sepakbola tidak hanya menjadi sebuah olahraga melainkan sudah menjadi sebuah industri.
Dalam artian, industri yang bisa menjadi mata pencaharian bagi seseorang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Bukan hanya untuk pemilik klub sepakbola, penjual jersey sepakbola juga bisa merasakan manfaat dari industrialisasi sepakbola.
Seorang penjual jersey saja bisa mendapatkan keuntungan dari sepakbola, apalagi pemain sepakbola itu sendiri. Dan tidak sedikit manusia di dunia ini yang bercita-cita untuk menjadi seorang pemain sepakbola.
Bahkan bagi seorang anak di negara-negara tertentu menjadikan sepakbola sebagai cita-cita utama untuk mengubah kehidupan di masa depan. Karena mungkin keterbatasan ekonomi dan hal lain yang membuat seorang anak tidak berani bercita-cita yang lebih tinggi.
Mungkin di antara pembaca ada yang tahu cerita bagaimana seorang ibu dari Theo Hernandez dan Lucas Hernandez yang harus membesarkan kedua anaknya tersebut seorang diri setelah ditinggal suaminya.
Ibunda dari Hernandez bersaudara, Laurence Py Revolte, ditinggalkan oleh suaminya seorang pemain sepakbola asal Prancis, Jean-Franois Hernandez. Py Revolte harus menghidupi kedua anaknya Lucas dan Theo seorang diri, dan berharap kedua anaknya tersebut bisa menjadi lebih baik ke depannya.
Py Revolte memasukkan Theo dan Lucas ke akademi Atletico Madrid dan keduanya berkembang luar biasa. Saat ini Py Revolte bisa merasakan hasil dari kegigihannya dahulu yaitu kedua putranya menjadi pesepakbola profesional.
Theo Hernandez sukses bersama AC Milan dan Lucas Hernandez menjadi andalan di lini pertahanan Paris Saint Germain saat ini. Bahkan Theo dan Lucas sama-sama bermain untuk timnas Prancis saat ini.
Mungkin cerita tersebut menjadi salah satu bukti bahwa sepakbola mampu mengubah hidup dan masa depan seseorang. Jika Theo dan Lucas pernah bermain 1 klub yaitu Atletico Madrid U19, karena Theo tidak pernah dipromosikan ke tim senior Atletico Madrid.
Ada beberapa pemain lain yang juga bermain dengan saudara kandungnya dalam 1 klub pada musim ini, berikut reviewnya.
1. Inaki Williams & Nico Williams
Setelah menimba ilmu di akademi klub Spanyol, Athletic Bilbao, Inaki dan Nico berhasil mencuri perhatian, sehingga dipromosikan ke tim senior Athletic Bilbao.
Inaki William dan Nico Williams lahir dari seorang ayah yang berasal dari Ghana dan seorang ibu yang berasal dari Liberia. Namun baik Inaki maupun Nico, sama-sama lahir di Spanyol karena kedua orang tua mereka tinggal di Spanyol.
Namun Inaki Williams memilih kebangsaan Ghana dan saat ini bermain untuk timnas Ghana. Sedangkan Nico memilih berkebangsaan Spanyol dan saat ini bermain untuk timnas Spanyol.
Kedua kakak beradik ini cukup konsisten sebenarnya, meski saat ini sang adik Nico Williams sedang dalam performa terbaiknya. Saat ini Nico Williams berusia 21 tahun, sedangkan kakaknya Inaki Williams berusia 29 tahun.
2. Valentin Carboni & Franco Carboni
Valentin Carboni dan Franco Carboni lahir di Kota Buenos Aires, Argentina, dan keduanya saat ini bermain untuk klub Italia, Monza. Baik Valentin maupun Franco, saat ini masih berstatus pemain Inter Milan yang sedang menjalani masa peminjaman bersama Monza.
Valentin dan Franco direkrut dari akademi klub Argentina, Lanus oleh akademi klub Italia, Catania. Kemudian keduanya bergabung dengan akademi Inter Milan hingga berhasil promosi ke tim senior Inter Milan.
Perjalanan karir kedua bersaudara ini tidak terlalu berbeda karena usia keduanya cukup dekat, saat ini Valentin berusia 20 tahun dan Franco berusia 18 tahun. Dan keduanya sama-sama dipromosikan ke tim senior Inter Milan pada musim lalu.
Namun karena dinilai tidak akan mendapatkan banyak kesempatan bermain di Inter Milan, Valentin dan Franco sama-sama dipinjamkan ke Monza. Kepindahan keduanya ke Monza tidak terlepas dari andil sang ayah, Ezequiel Carboni yang saat ini menjadi pelatih Monza U17.
3. Guela Doue & Desire Doue
Doue bersaudara saat ini bermain untuk klub Prancis, Stade Rennais atau yang lebih dikenal dengan Rennes. Guela dan Desire sama-sama lahir di Kota Angers, Prancis. Dan merupakan pemain keturunan Pantai Gading.
Sehingga Guela memilih untuk memperkuat timnas Pantai Gading U23 dan Desire memilih untuk memperkuat timnas Prancis U19. Guela Doue saat ini berusia 20 tahun dan Desire Doue berusia 18 tahun.
Hebatnya kedua bersaudara ini sama-sama dipromosikan ke tim senior Rennes awal musim lalu, meski berasal dari tim Rennes yang berbeda. Doue dari tim Rennes B, sedangkan Desire dari tim Rennes U19.
Namun sang adik Desire Doue lebih potensial karena mendapatkan lebih banyak menit bermain musim ini di tim senior Rennes. Sedangkan sang kakak Guela Doue baru bermain pada 2 laga, dan itu pun sebagai pemain pengganti.
Kakak adik dalam satu tim sudah cukup banyak selama ini, salah satunya musim ini di Liga 1 Indonesia, ada Yance Sayuri dan Yakob Sayuri yang bermain untuk PSM Makassar. Selain nama-nama tersebut, siapa lagi kakak adik yang bermain dalam 1 klub musim ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H