Lille merupakan salah satu klub di Liga Prancis dan cukup konsisten di papan atas Ligue 1 Prancis atau kasta tertinggi Liga Sepakbola Prancis.
Terakhir Lille bermain di Ligue 2 Prancis atau saat itu masih bernama Division 2 Prancis adalah pada tahun 1999/2000 lalu. Dan sejak saat itu hingga sekarang, Lille tidak pernah terdegradasi.
Namun sejak saat itu pula, Lille baru 2 kali menjadi juara Ligue 1 Prancis yaitu pada musim 2010/2011 dan pada musim 2020/2021. Dan 2 kali menjadi runner up Ligue 1 Prancis pada musim 2004/2005 dan musim 2018/2019.
Yang menarik adalah raihan runner up Ligue 1 Prancis pada musim 2018/2019. Karena pada musim sebelumnya, yaitu pada musim 2017/2018, Lille hampir terdegradasi ke Ligue 2, karena berada pada posisi 17 klasemen akhir liga.
Dengan menjadi runner up musim 2018/2019, banyak pemain Lille yang mendapatkan sorotan kala itu karena mampu mengantarkan Lille yang sebelumnya hampir terdegradasi menjadi hampir juara.
Beberapa nama yang menjadi sorotan pada musim 2018/2019 lalu antara lain Nicolas Pepe dan Rafael Leao. Nicolas Pepe bahkan menjadi bintang bagi klub dengan mencetak 22 gol dan 11 asis dari 38 laga bersama Lille di Ligue 1. Sedangkan Rafael Leao hanya mencetak 8 gol dan 2 asis dari 24 laga di Ligue 1.
Kenapa 2 nama ini menjadi sorotan?
Hal ini tidak terlepas dari perjalanan karir Nicolas Pepe dan Rafael Leao. Awal musim 2019/2020, Pepe langsung dibeli mahal oleh Arsenal. Sedangkan Leao langsung diboyong oleh AC Milan di musim yang sama.
Sayangnya, karir Nicolas Pepe bersama Arsenal seperti berbanding terbalik dengan karir Rafael Leao bersama AC Milan. Leao mengantarkan AC Milan menjadi juara Serie A Italia dan menjadi pemain terbaik Italia.
Bahkan sampai saat ini Leao termasuk dalam salah satu pemain yang berposisi sebagai sayap kiri terbaik di Italia atau mungkin eropa.
Berbeda dengan Pepe yang tidak pernah bersinar bersama Arsenal dan mengalami penurunan performa dengan drastis. Hingga akhirnya meninggalkan Arsenal.
Sebenarnya pada musim 2018/2019 lalu, ada nama pemain lain yang juga bersinar bersama Lille yaitu Jonathan Ikone dan Jonathan Bamba. Kedua pemain tersebut sudah meninggalkan Lille saat ini.
Namun dalam beberapa musim terakhir, Lille memiliki bintang baru yaitu Jonathan David yang juga tengah menjadi incaran beberapa klub besar eropa.
Membahas tentang Nicolas Pepe yang akhirnya meninggalkan Arsenal pada bursa transfer musim panas ini, tidak terlepas dari pembahasan beberapa pemain lainnya yang juga terpaksa meninggalkan klubnya karena tidak mendapatkan posisi inti dalam klub.
Berikut beberapa nama yang akhirnya memiliki klub baru pada Deadline Day bursa transfer musim panas ini.
1. Nicolas Pepe
Pepe dibeli oleh Arsenal dari Lille dengan harga Rp 1,39 Triliun saat itu dan memecahkan rekor transfer klub. Karena mengalami penurunan performa bersama Arsenal, Pepe dilepas pinjam ke klub Prancis, Nice, musim lalu.
Karena tidak menjadi bagian dari rencana Arsenal, Pepe dan Arsenal memutuskan berpisah pada bursa transfer musim panas ini. Pepe akhirnya bergabung secara permanen dengan klub Turki, Trabzonspor dengan durasi kontrak selama 1 musim.
2. Thorgan Hazard
Adik kandung dari Eden Hazard ini sempat mencuri perhatian saat bersinar bersama Borussia Monchengladbach pada sekitar tahun 2016 sampai 2019. Namun sejak hijrah ke Borussia Dortmund pada awal musim 2019/2020, Thorgan tidak pernah tampil konsisten.
Sempat dipinjamkan ke PSV Eindhoven pada paruh kedua musim lalu, tidak membuat performa Thorgan membaik. Akhirnya pada bursa transfer musim panas ini, Thorgan Hazard dilepas secara permanen oleh Borussia Dortmund ke klub Belgia, Anderlecht.
3. Demarai Gray
Pemain 27 tahun ini menjadi bagian dari skuad Leicester City saat menjadi juara Liga Premier Inggris tahun 2016 lalu. Dan dalam 2 musim terakhir ini, pemain timnas Jamaika ini bermain untuk Everton dan penampilannya musim lalu menurun.
Karena dinilai tidak akan bisa berkembang dengan baik serta menurunnya performa Everton secara tim, akhirnya Gray dilepas secara permanen ke klub lain pada awal musim ini. Gray dibeli oleh klub Arab Saudi, Al Ettifaq dengan harga Rp 161,65 Miliar.
4. Jese
Pemain 30 tahun ini bisa dibilang sebagai pemain yang hanya bersinar pada 1 musim yaitu pada musim 2013/2014 saat masih berseragam Real Madrid. Namun sejak pindah ke Paris Saint Germain pada tahun 2016 lalu, Jese tidak pernah tampil apik lagi.
Bahkan beberapa kali berstatus tanpa klub hingga paruh kedua musim lalu bergabung dengan Sampdoria selama setengah musim. Pada bursa transfer musim panas musim ini, Jese mencoba pengalaman baru yaitu bergabung dengan klub Brazil, Coritiba.
5. Romain Saiss
Tembok kokoh di lini pertahanan timnas Marokko ini berhasil mengantarkan Wolverhampton Wanderers kembali ke Liga Premier Inggris pada musim 2018/2019 lalu. Namun sejak musim lalu, Saiss bermain untuk Besiktas setelah tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dari Wolves.
Sejak 24 Juli 2023, Saiss sudah dikontrak oleh klub Qatar, Al Sadd selama 2 musim. Namun tepat pada 5 September 2023, Saiss dipinjamkan ke klub Arab Saudi, Al Shabab, dengan durasi peminjaman selama 1 musim.
6. Isaac Hayden
Pemain lulusan dari akademi Arsenal ini mampu bersinar bersama Newcastle United. Namun sejak musim 2019, performanya menurun dan musim lalu dipinjamkan ke Norwich City. Dan tetap mengalami penurunan performa.
Karena saat ini Newcastle United sedang membangun kekuatan baru di sepakbola Inggris, Hayden tidak masuk dalam rencana tersebut. Akhirnya pemain 28 tahun ini dilepas pinjam ke klub lain dan kali ini ke klub Belgia, Standard Liege.
Akankah Nicolas Pepe dan pemain-pemain lain tersebut mampu bangkit serta bersinar bersama klub barunya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H