Pada seri ke 4 ini, kita akan bahas seorang pemain keturunan Indonesia yang dinilai cukup potensial dan berharap ke depannya bisa menjadi tulang punggung timnas Indonesia.
Kali ini yang dibahas adalah Tijjani Reijnders yang merupakan pemain 23 tahun berposisi asli sebagai gelandang tengah, namun bisa juga bermain pada posisi gelandang bertahan dan gelandang serang.
Mungkin sebagian dari kita, kalau melihat nama belakang dari sang pemain akan langsung tertuju pada salah satu pemain Belanda era 90-an yaitu Martin Reynders.
Martin Reynders merupakan striker klub Belanda, PEC Zwolle, era 90-an. Martin menikahi perempuan keturunan Indonesia asal Maluku.
Yang akhirnya lahirlah Tijjani Reijnders yang juga seorang pemain sepakbola. Selain Tijjani, ada juga adiknya Eliano Reijnders yang juga merupakan seorang pemain sepakbola profesional.
Untuk pembahasan tentang Eliano Reijnders, kita akan bahas pada seri selanjutnya. Pada seri ke 4 ini kita fokuskan pembahasan pada sang kakak, Tijjani Reijnders.
Tijjani Reijnders lahir di Kota Zwolle, Belanda, pada 29 Juli 1998 silam. Sejak berumur 5 tahun, Tijjani menimba ilmu di akademi sepakbola VWF Zwolle hingga usianya menyentuh angka 9 tahun.
Kemudian Tijjani pindah ke PEC Zwolle Youth hingga usianya 13 tahun pada tahun 2011. Lalu pada tahun 2011 tersebut, Tijjani pindah ke FC Twente Youth.
Hanya bertahan 4 musim bersama FC Twente, Tijjani pindah ke CSV 28 Zwolle, dan kembali lagi ke klub masa kecilnya PEC Zwolle pada awal musim 2016/2017.
Berhasil menembus tim senior PEC Zwolle, Tijjani lalu diboyong oleh tim yang lebih besar yaitu AZ Alkmaar pada musim 2017/2018. Sempat dipinjamkan lagi oleh AZ Alkmaar ke RKC Waalwijk, kini Tijjani Reijnders sudah kembali ke AZ Alkmaar dan menjadi salah satu pemain penting dalam tim.
Permainan sang pemain terus meningkat dan musim ini menjadi pilihan utama pelatih AZ Alkmaar, Pascal Jansen, untuk mengisi lini tengah. Bukan hanya di ajang Eredivisie, Tijjani juga menjadi starter pada ajang Piala Konferensi Eropa musim ini.
Meski belum pernah dipanggil ke timnas senior Belanda, Tijjani Reijnders, pernah bermain untuk timnas Belanda U20. Pada saat itu Tijjani menjalani laga persahabatan timnas Belanda U20 melawan Meksiko U20 pada tahun 2019.
Selama tahun 2018 dan 2019, pemain yang memiliki tinggi 185 cm ini juga pernah dipanggil timnas Belanda U20 untuk bermain di ajang Liga Elite UEFA U20.
Tentu dengan potensi yang dimiliki sang pemain, akan menjadi berguna jika bisa memperkuat timnas Indonesia. Apalagi performa Tijjani Reijnders saat ini sedang menanjak.
Dari data harga pasar, saat ini Tijjani memiliki harga pasar 1,08 juta euro atau sekitar 17,5 miliar rupiah. Dan berpotensi akan terus meningkat jika melihat perkembangan Tijjani.
Patut ditunggu, apakah Tijjani Reijnders mau membela timnas Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H