*
Rinai itu turun tak terelak
Bagai jarum detik menuju subuh
Yang entah ada siapa di sana
Menegak organ berseru rindu
*
Selalu begitu
Mencari dan mencari
*
Ayah
Kau cukupkan saja
Ku lihat hanya derita bersama raga
*
Tak berguna ku berkata
Berhenti menjadi baik
Kau tak pintar menjilat
Hanya seperti si Dama anjing itu
*
Percuma otot mengembul untuk negeri ini
Kau tak akan dihargai ayah
Lihat patung tak bernama itu
Hanya simbol seperti logo di baju dinas mu
*
Kau sangat tua untuk ajari kami
Namun kau tak mendengar siapa pun
*
Bekas tinta di saku mu masih terlihat
Keliling keliling keliling
Untuk mendidik dengan hati
Jiwa dengan telepati
*
Isi kembali pena dengan liur mu
Pergi yang jauh
Cari seonggok pahala
Karena kertas ini masih butuh pena mu
*
Terima kasih guru
Terima kasih inspirasi