Mohon tunggu...
M. Anshari Akbar
M. Anshari Akbar Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sepakbola

Penikmat Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ku Relakan Kau Berlalu

12 November 2021   20:10 Diperbarui: 12 November 2021   20:17 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laki-laki yang sedang berjalan. (via pexels.com)

*

Bintang yang selalu ingin berkedip di malam itu

Sang fajar yang selalu setia temani saat pagi

Cahaya bulan yang tak pernah bosan dengan sinarnya

Dan gerimis depan jendela yang sangat damai

Akan selalu terbayang dalam setiap angan sebelum tidurku

*

Kau yang selalu ada dalam mimpiku

Kau yang ingin berjalan denganku di pagi itu

Kau yang menangis karena rasaku yang tersakiti

Kau yang tersenyum saat ku bahagia

Dan kau yang selalu ada disini dengan kehangatanmu

*

Kau begitu indah saat itu

Kau yang sangat bermakna dalam diriku

Kau yang selalu buatku berarti

Kau yang inginkan aku tak akan pernah jauh

Dan kau yang sungguh berharga saat itu

*

Kau ingin tak tergantikan

Kau berharap tak terbandingkan

Kau mau tak tertandingi

Kau berangan tak tersaingi

Kau yang terhebat untukku

*

Di malam sepi itu kau katakana semuanya

Dengan perasaan tak terkalahkan

Dengan hati yang merasa menang

Dengan keyakinan semuanya akan terjadi

*

Aku kira semua akan indah

Aku sangka semua akan bahagia

*

Namun semua angan itu hilang

Semua mimpi itu telah sirna

Dan semuanya terhapus dari benakku

*

Kenapa kau ucapkan itu padaku

Kenapa kau ceritakan semuanya padaku

Kenapa kau biarkan terjadi padaku

Kenapa kau buat aku tak bisa tersenyum

Kenapa

*

Kau hancurkan angan kita dengan sang fajar

Kau biarkan air mataku terus menetes

Kau berlari dengan kepahitan rinduku

*

Tidakkah kau tahu kasih

Aku disini sendiri dengan pedihku

Aku disini menangis dengan mimpiku

Atau tidakkah kau sadar

Aku sangat membutuhkanmu

Aku sangat menyayangimu

Aku tak ingin peri kecilku menangisi sakitku

Aku tak mau pagiku disambut embun yang dingin

*

Tapi semua itu telah berlalu kasih

Semuanya telah tiada saat kau ucapkan itu

Semuanya telah ku relakan akan berakhir

Semua itu telah ku biarkan akan sirna

Dan aku akan selalu berdoa

Aku akan selalu berharap

Semuanya takkan berulang

Dan takkan kembali

*

I'll always remember you

But just a memory

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun