Saat ini Olimpiade 2020 sedang bergulir, ada cabang olahraga yang sudah selesai, ada yang sedang berlangsung, dan ada juga yang belum dimulai.
Untuk cabang olahraga sepakbola, saat ini baru saja menyelesaikan babak penyisihan grup dan akan segera memasuki babak knockout.
Regulasi dalam cabang sepakbola sedikit berbeda dengan cabang olahraga lain. Mungkin ada cabang olahraga lain yang mirip dengan cabang sepakbola.
Bahwa dalam sepakbola, pemain yang mengisi komposisi skuad sebuah tim adalah pemain U23 ditambah dengan 3 orang pemain senior.
Namun karena Olimpiade 2020 kali ini diselenggarakan pada tahun 2021, ada sedikit kelonggaran yaitu pemain U24 tahun bisa didaftarkan sebagai pemain dan bukan bagian dari 3 pemain senior.
Peran 3 pemain senior merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah tim sepakbola untuk Olimpiade. Sebab pemain senior bisa menjadi panutan serta pembeda pada setiap laga yang dimainkan.
Hal lain juga yang menjadi alasan pemain senior diikutsertakan adalah pemain senior bisa menjadi kapten tim dan menjadi sosok pemimpin dalam tim.
Namun tidak semua pemain senior mampu tampil apik selama memperkuat tim di Olimpiade 2020. Tercatat hanya beberapa pemain senior yang mampu tampil konsisten hingga menjadi pembeda dalam tim.
Selama babak penyisihan grup, ada beberapa pemain senior yang tampil cukup baik membela timnya masing-masing, berikut reviewnya.
1. Andre Pierre Gignac
Pemain 35 tahun ini merupakan striker milik timnas Prancis, selain menjadi striker utama, Gignac juga menjadi kapten timnas Prancis pada Olimpiade 2020. Saat ini Andre Pierre Gignac bermain untuk klub Meksiko, Tigres UANL.
Meski gagal membawa timnas Prancis lolos ke babak knockout, Gignac tercatat bermain sangat baik pada Olimpiade 2020. Dalam 3 laga yang dimainkan, Gignac mampu mencetak 4 gol dan menyumbang 1 asis.
2. Winston Reid
Pemain 33 tahun yang berposisi sebagai bek tengah ini merupakan pemain dari klub Inggris, West Ham United. Namun sayangnya Reid selalu dipinjamkan ke klub lain seperti Sporting Kansas City dan Brentford.
Pada Olimpiade 2020, Reid merupakan salah satu pemain senior dari timnas Selandia Baru. Meski baru memainkan 2 laga, Reid mampu tampil apik selama babak penyisihan grup dan mengantarkan timnas Selandia Baru ke babak knockout.
3. Mohamed El Shenawy
Penjaga gawang 32 tahun ini dinilai sebagai penjaga gawang yang akan menjadi penerus legenda Mesir, Essam El Hadary. Penjaga gawang utama klub elit Liga Mesir, Al Ahly ini dinilai sangat apik di bawah mistar gawang.
El Shenawy yang sangat baik dalam hal tembakan jarak jauh dan refleks ini menjadi bintang bagi timnas Mesir di Olimpiade 2020. Selain berhasil mengantarkan Mesir ke babak knockout, El Shenawy mampu melakukan rata-rata 3,3 kali penyelamatan per laga.
4. Dani Alves
Pemain 38 tahun ini sudah menjadi legenda dari timnas Brazil. Pemain yang tercatat sebagai pemain dengan koleksi juara terbanyak ini menjadi kapten timnas Brazil pada Olimpiade 2020. Menariknya, Alves menjadi gelandang pada Olimpiade 2020.
Pemain yang masih berstatus pemain Sao Paulo ini selalu dimainkan sebagai starter dan tidak pernah tergantikan pada Olimpiade 2020 kali ini. Berhasil mengantarkan Brazil ke babak knockout, Alves menjadi pemain yang cukup baik dalam duel antar pemain.
5. Mikel Merino
Pemain 25 tahun ini mengalami peningkatan performa yang luar biasa dalam beberapa musim terakhir ini. Gagal bersinar bersama Borussia Dortmund dan Newcastle United, Mikel Merino mampu menjadi bintang di lini tengah Real Sociedad.
Dalam 2 kali laga bermain sebagai starter untuk timnas Spanyol di Olimpiade 2020, Merino bermain cukup baik. Bermain pada posisi gelandang tengah, Merino ikut membantu timnas Spanyol lolos ke babak knockout.
6. Max Kruse
Pemain 33 tahun yang berposisi sebagai striker ini merupakan salah satu pemain yang paling underrated di antara banyak pemain Jerman. Kruse selalu bermain konsisten untuk tim yang dibelanya, termasuk saat ini bermain untuk Union Berlin.
Striker yang juga bisa bermain sebagai gelandang serang tengah ini memperkuat timnas Jerman pada Olimpiade 2020. Meski gagal mengantarkan Jerman ke babak knockout, Kruse mampu mencatatkan 3 laga, menciptakan 3 peluang emas, dan rata-rata 3,7 kali umpan kunci per laga.
