Mohon tunggu...
M. Anshari Akbar
M. Anshari Akbar Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Sepakbola

Penikmat Sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Villarreal Juara Liga Europa Setelah Kandaskan Manchester United

29 Mei 2021   03:47 Diperbarui: 29 Mei 2021   04:05 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Villarreal merayakan gelar juara Liga Europa 2020/2021. (via marca.com)

Pada pekan ini, kompetisi eropa akan memasuki babak akhir yaitu partai final. Selain final Liga Champions Eropa yang akan digelar akhir pekan, final Liga Europa juga akan digelar pekan ini, namun di tengah pekan.

Beberapa hari kemarin, laga final Liga Europa bergulir yang mempertemukan wakil dari Spanyol, Villarreal, melawan wakil dari Inggris, Manchester United.

Yang mengejutkan adalah, Villarreal mampu menjadi kuda hitam pada ajang ini dengan menyingkirkan banyak lawan-lawan elit. Namun yang luput dari perhatian yaitu pelatih Villarreal saat ini adalah Unai Emery yang merupakan spesialis juara Liga Europa.

Pertandingan final Liga Europa musim ini digelar di tempat netral yaitu di Polandia. Tepatnya di Stadion Energa Gdansk, Kota Gdansk. Mendengar nama Gdansk, tentu akan tertuju pada klub Lechia Gdansk yang merupakan klub dari pemain Indonesia, Egy Maulana Vikri.

Egy Maulana Vikri, pemain Lechia Gdansk. (via LechiaGdansk.com)
Egy Maulana Vikri, pemain Lechia Gdansk. (via LechiaGdansk.com)

Laga antara Villarreal melawan Manchester United merupakan laga pertama setelah pertemuan terakhir mereka pada tahun 2008 lalu. Dan uniknya, dari total 4 pertemuan sebelumnya, kedua tim bermain imbang tanpa gol.

Hal ini membuat sedikit keuntungan bagi Villarreal yang secara terang-terangan tidak diunggulkan pada partai final kali ini. Pasalnya, dengan statistik sebelumnya, Villarreal bisa lebih percaya diri menghadapi partai final ini.

Dan benar saja, meski kalah dalam hal penguasaan bola secara keseluruhan, Villarreal ternyata mampu mencuri gol pada babak pertama melalui Gerard Moreno pada menit ke 29. Dan membuat Villarreal unggul dari Manchester United hingga turun minum.

Baru pada babak kedua, Manchester United mampu menyamakan kedudukan melalui Edinson Cavani pada menit ke 55 setelah menerima asis dari Scott McTominay.

Karena sampai waktu normal kedua tim masih bermain imbang, laga berlanjut ke babak tambahan waktu ekstra. Namun tetap saja berakhir imbang 1-1, hingga akhirnya harus ditentukan melalui babak adu pinalti.

Di babak adu pinalti, 5 penendang pertama dari kedua tim sukses menjaringkan bola. Kemudian dilanjutkan ke pemain-pemain lain. Hingga sampai pada penjaga gawang masing-masing tim.

David De Gea yang gagal pada tendangan penalti. (via mirror.co.uk)
David De Gea yang gagal pada tendangan penalti. (via mirror.co.uk)

Geronimo Rulli, penjaga gawang Villarreal mampu mencetak gol ke 11 pada adu pinalti ini. Namun giliran penjaga gawang Manchester United, David De Gea, tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

Hasilnya, Villarreal menang dengan skor 11-10 pada babak adu pinalti setelah sampai pada babak perpanjangan waktu ekstra, kedua tim bermain imbang 1-1.

Kemenangan ini membuat Villarreal menjadi kampiun Liga Europa musim ini dan merupakan gelar pertama mereka di kompetisi major eropa. Gelar ini juga menjadi gelar ke empat bagi pelatih mereka Unai Emery di Liga Europa, setelah 3 gelar sebelumnya berhasil diraih bersama Sevilla.

Sebenarnya, dari keseluruhan pertandingan, pemain Manchester United Scott McTominay tampil sangat apik pada laga ini. Hingga bisa dinobatkan sebagai Man of the Match.

Akan tetapi, dari kubu tim yang juara yaitu Villarreal, terdapat beberapa pemain yang juga tampil baik pada laga ini, diantaranya.

1. Gerard Moreno

Gerard Moreno. (via Twitter.com/@EuropaLeague)
Gerard Moreno. (via Twitter.com/@EuropaLeague)

Pemain 29 tahun ini bergabung dengan Villarreal pada awal musim 2018/2019 setelah dibeli dari Espanyol. Namun baru pada 2 musim terakhir ini, Gerard Moreno mampu menjadi mesin gol Villarreal dan tampil sangat konsisten.

Pada partai final ini, Moreno kembali menjadi striker berpasangan dengan Carlos Bacca. Moreno tampil apik dengan membukukan 3 kali tembakan ke gawang, 13 kali duel udara, menyumbang 3 kali umpan kunci, dan mencetak 1 gol. Rating untuk Gerard Moreno adalah 7,7.

2. Dani Parejo

Dani Parejo. (via Getty Images)
Dani Parejo. (via Getty Images)

Pemain 32 tahun ini sempat menjadi ikon bagi Valencia selama bermusim-musim sebelumnya. Baru pada awal musim ini Dani Parejo memutuskan untuk hengkang ke Villarreal dan menjadi pemain penting di lini tengah. Kehadiran Parejo ternyata memberikan keuntungan besar bagi Villarreal.

Pemain yang memiliki keunggulan dalam hal kontrol bola ini menjadi starter di laga final. Parejo yang berpasangan dengan Etienne Capoue tampil apik dengan mencatatkan 9 kali umpan silang, 6 kali umpan panjang, 2 kali umpan kunci, dan 1 asis. Rating untuk Dani Parejo adalah 7,7.

3. Raul Albiol

Raul Albiol. (via junipersports.com)
Raul Albiol. (via junipersports.com)

Pemain senior 35 tahun ini kembali ke Spanyol pada awal musim lalu setelah diboyong oleh Villarreal dari Napoli. Pengalaman serta kehebatannya di lini belakang membuatnya selalu menjadi pilihan utama. Bahkan mantan pemain Real Madrid ini didaulat menjadi kapten tim.

Pemain yang cukup baik dalam duel udara ini berpasangan dengan Pau Torres di posisi bek tengah. Albiol tampil apik dengan mencatatkan 10 kali clearances, 9 kali umpan panjang, dan melakukan 5 kali duel udara. Rating untuk Raul Albiol adalah 7,4.

4. Juan Foyth

Juan Foyth. (via Getty Images)
Juan Foyth. (via Getty Images)

Pemain muda 23 tahun ini sampai pada saat ini masih berstatus pemain pinjaman dari Tottenham Hotspur. Meski menjadi pemain pelapis di skuad Villarreal, Foyth selalu menjalani setiap laga dengan cukup konsisten pada posisi bek kanan maupun bek tengah.

Pada partai final kali ini, Foyth dimainkan pada posisi bek kanan. Pemain yang memiliki keunggulan dalam hal tackles ini tampil apik dengan membukukan 3 kali interspesi, 6 kali tackles, 4 kali dribble bola, dan melakukan 12 kali duel satu lawan satu. Rating untuk Juan Foyth adalah 7,2.

5. Pau Torres

Pau Torres. (via Getty Images)
Pau Torres. (via Getty Images)

Pemain 24 tahun ini merupakan salah satu lulusan terbaik dari akademi Villarreal saat ini. Sejak dipromosikan secara resmi ke tim senior pada awal musim lalu, Pau Torres selalu menjadi pilihan utama dalam tim. Bahkan Pau Torres digadang-gadang menjadi pemain utama di timnas Spanyol.

Penampilan konsisten kembali ditunjukkan pada laga melawan Manchester United. Pau Torres berhasil membukukan 4 kali clearances, melepaskan 9 kali umpan panjang, dan melakukan 4 kali duel udara. Rating untuk Pau Torres adalah 7,2.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun