Sering kali dalam sebuah kompetisi di negara eropa, semua tim menargetkan untuk menjadi juara. Namun hal tersebut tidaklah mudah karena ada banyak faktor yang mempengaruhi dari awal hingga akhir musim.
Hal ini membuat beberapa klub membuat target yang lebih realistis, seperti bisa lolos ke kompetisi eropa atau hanya sekadar bisa bertahan di kompetisi kasta tertinggi pada musim berikutnya.
Khusus untuk opsi kedua, yaitu bertahan di kasta tertinggi sebuah kompetisi, biasanya ditargetkan oleh klub yang baru promosi ke kasta tertinggi. Karena akan sangat menantang bagi sebuah klub yang baru promosi untuk bisa siap mental dan konsisten agar bisa bertahan di kasta tertinggi musim berikutnya.
Bukan hanya klub yang baru promosi, biasanya target untuk bertahan di kasta tertinggi juga kadang ditargetkan oleh klub yang dari awal musim mengalami masalah finansial, sehingga cukup minim beraktivitas di bursa transfer.
Selain itu, alasan lain sebuah klub menargetkan bertahan di kasta tertinggi sebuah kompetisi adalah karena dari awal hingga menjelang akhir laga mengalami penurunan performa. Sehingga menjelang akhir musim, manajemen akan membuat target baru, yaitu bisa bertahan di kasta tertinggi.
Salah satu klub yang menargetkan untuk bisa bertahan di kasta tertinggi musim ini adalah Cagliari. Sebuah klub Serie A yang sebenarnya cukup konsisten di papan tengah klasemen pada beberapa musim terakhir ini.
Namun pada menjelang pekan ke 33 Serie A musim, Cagliari masih harus berjuang untuk keluar dari zona degaradasi. Dan harus konsisten hingga akhir musim agar bisa tetap bermain di Serie A musim depan.
Tantangan yang akan dihadapi oleh Cagliari pada pekan ke 33 adalah AS Roma. Dan sebisa mungkin meraih poin penuh agar bisa keluar dari zona degradasi.
Pertandingan antara Cagliari melawan AS Roma berlangsung di markas Cagliari, yaitu di Sardegna Arena, Kota Cagliari, Italia. Dan sudah dipastikan, tim tamu AS Roma diunggulkan pada laga ini.
Dari jalannya pertandingan, AS Roma sangat mendominasi permainan, mulai dari penguasaan bola, jumlah tembakan ke gawang, hingga persentase umpan pendek, umpan panjang, dan juga umpan silang.
Namun hasilnya, tim tuan rumah Cagliari mampu tampil efektif dengan memanfaatkan setiap peluang. Dan akhirnya Cagliari menang dengan skor 3-2 atas tamunya AS Roma. Kemenangan ini membuat Cagliari keluar dari zona degradasi untuk sementara yaitu menempati posisi 17 klasemen Serie A.
Gol Cagliari dicetak oleh Charalampos Lykogiannis pada menit ke 4, Razvan Marin pada menit ke 57, dan Joao Pedro pada menit ke 64. Sedangkan gol AS Roma dicetak oleh Carles Perez pada menit ke 27 dan Federico Fazio pada menit kr 69.
Dari data statistik pemain, sebenarnya pemain AS Roma, Carles Perez menjadi bintang pada laga kali ini meski klubnya mengalami kekalahan. Namun di kubu Cagliari, ada juga beberapa pemain yang tampil menonjol, diantaranya.
1. Joao Pedro
Pemain 29 tahun ini merupakan kapten tim dari Cagliari. Joao Pedro yang menjadi kreator serangan Cagliari ini sangat baik ketika membangun serangan, melakukan finishing, serta melepaskan tembakan atau umpan jarak jauh.
Joao Pedro yang dimainkan sebagai gelandang serang tengah pada laga melawan AS Roma, tampil apik dengan membukukan 2 kali tembakan ke gawang, 2 kali dribble bola, menyumbang 1 asis dan mencetak 1 gol. Rating untuk Joao Pedro adalah 8,2 dan menjadi Man of the Match.
2. Razvan Marin
Pemain 24 tahun ini baru diboyong oleh Cagliari dari klub Belanda Ajax Amsterdam. Saat ini Marin masih berstatus pemain pinjaman dari Ajax Amsterdam, namun karena penampilan yang konsisten, Cagliari sudah siap menebus Marin secara permanen akhir musim ini.
Pada laga melawan AS Roma, Marin bermain sebagai gelandang tengah berpasangan dengan Alessandro Deiola. Marin tampil apik dengan membukukan 4 kali umpan panjang, 3 kali umpan kunci, menyumbang 1 asis dan mencetak 1 gol. Rating untuk Razvan Marin adalah 7,8.
3. Charalampos Lykogiannis
Pemain 27 tahun ini bergabung dengan Cagliari sejak musim 2017/2018 lalu. Namun baru dalam 2 musim terakhir ini, Lykogiannis lebih sering dimainkan. Bahkan musim ini, pemain Yunani ini selalu menjadi pilihan utama dalam tim Cagliari.
Pada laga melawan AS Roma, Lykogiannis dimainkan sebagai gelandang kiri dan bermain cukup baik. Tercatat, Lykogiannis melakukan 3 kali tembakan ke gawang dan mencetak 1 gol. Rating untuk Charalampos Lykogiannis adalah 7,2.
Pemain 24 tahun ini merupakan penjaga gawang pelapis di skuad Cagliari. Vicario sendiri baru kembali ke Cagliari pada awal musim ini setelah dipinjamkan ke klub Serie B, Perugia, musim lalu. Saat ini Vicario menjadi pilihan utama di skuad Cagliari, karena Alessio Cragno sedang cedera.
Cederanya Cragno dirasakan betul oleh Cagliari dalam beberapa laga terakhir ini. Namun Vicario mampu menjadi solusi, seperti pada laga melawan AS Roma, Vicario melakukan 9 kali penyelamatan penting. Rating untuk Guglielmo Vicario adalah 7,2.
5. Diego Godin
Pemain senior 35 tahun ini menjadi sosok penting di lini pertahanan Cagliari musim ini. Diboyong secara gratis dari Inter Milan pada awal musim ini, Diego Godin tetap menjadi pilihan utama di posisi bek tengah. Godin sangat kokoh ketika bermain dengan skema 4 bek atau 3 bek sejajar.
Pada laga melawan AS Roma, Godin yang bermain sebagai bek tengah dalam skema 3 bek sejajar, mampu tampil apik. Tercatat, Godin melakukan 4 kali clearances, 3 kali blok bola, dan 3 kali duel udara. Rating untuk Diego Godin adalah 7,0.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H